Sabtu 23 Oct 2021 19:59 WIB

Pemprov Tawarkan Megaproyek Wana Wisata Ciater ke Investor

Dari sisi perencanaan dan kesediaan lahan sudah siap serta regulasi sudah ada.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Penyerahan Perpres 87/2021 diberikan oleh Deputi Ekonomi Sekretariat Kabinet Shatya Bhakti Parikesit pada Gubernur Jabar Ridwan Kamil di acara West Java Investment Summit (WJIS) 2021 di Savoy Homann Hotel Bandung, Kamis (21/10).
Foto: istimewa
Penyerahan Perpres 87/2021 diberikan oleh Deputi Ekonomi Sekretariat Kabinet Shatya Bhakti Parikesit pada Gubernur Jabar Ridwan Kamil di acara West Java Investment Summit (WJIS) 2021 di Savoy Homann Hotel Bandung, Kamis (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jabar menawarkan Pasar Kreatif dan Wana Wisata Ciater merupakan megaproyek kepada investor dalam WJIS 2021. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik, sudah banyak investor yang tertarik menanamkan modal di tempat wisata tersebut.

Menurutnya, dua objek tersebut masuk dalam Brown Book. Artinya, dari sisi perencanaan dan kesediaan lahan sudah siap serta regulasi sudah ada. "Nah kita sudah ada daftar di WJIS masuk dalam Brown Book itu dua. Di bidang parekraf dikelola BUMD PT Jaswita itu pengembangan Ciater, ada lahan 450 hektare," ujar Dedi Taufik kepada wartawan, Sabtu (23/10).

Sementara pengelolaan Pasar Kreatif yang ada di Kota Bandung, kata dia, lokasinya ada di Jalan Pahlawan. "Kurang lebih lahannya 4 ha," katanya.

Dedi optimistis, realisasi dua proyek itu bisa membantu pertumbuhan ekonomi Jabar secara signifikan. Karena, potensi penyerapan sumber daya manusia (SDM) sangat tinggi, begitu pula dengan transaksi ekonomi. 

"Investasi ini baik, yang di Ciater itu kurang lebih nilainya Rp 1,3 triliun. Yang Pasar Kreatif juga lumayan. Sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi Jabar ke depan di masa pandemi," katanya. 

"Dalam prosesnya banyak yang tertarik untuk menanamkan modalnya," imbuhnya. Untuk merealisasikan rencana tersebut, kata dia, dalam ajang WJIS, pihaknya menggandeng BUMD Jaswita. Salah satu tujuannya membuat perusahaan daerah berdaya. "Saya pikir BUMD harus berdaya. Harus ada terobosan dalam investasi. Kita membuat megaproyek di Jabar. Ini yang dilakukan. Semuanya BUMD yang mulai. Wadahnya dalam WJIS," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement