Rabu 04 Jan 2023 12:01 WIB

Dinilai Mahal, Wisata Gunung Pancar di Bogor Jadi Sorotan

Viralnya harga objek wisata ini mendapat perhatian dari Menparekraf Sandiaga Uno.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah wisatawan menikmati keindahan alam pohon pinus Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/6/2020). Wisata alam Gunung Pancar mulai ramai dikunjungi wisatawan dari wilayah Jabodetabek sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional di Kabupaten Bogor. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah wisatawan menikmati keindahan alam pohon pinus Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/6/2020). Wisata alam Gunung Pancar mulai ramai dikunjungi wisatawan dari wilayah Jabodetabek sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional di Kabupaten Bogor. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Objek wisata Gunung Pancar di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor tengah menjadi sorotan lantaran dinilai terlalu mahal. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Bogor akan melakukan perbaikan terkait hal tersebut.

Dalam video yang beredar di Tiktok, seorang pengunjung mengaku, dipungut biaya untuk tiket dan mobil saat memasuki objek wisata Gunung Pancar. Ketika di dalam objek wisata, pengunjung tersebut masih harus membayar tiket parkir mobil yang dinilainya terlalu mahal.

Kadisparbud Kabupaten Bogor, Deni Humaeni, mengaku, telah menerima informasi tersebut. Bahkan, viralnya harga objek wisata ini juga mendapat perhatian dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dan Disparbud Provinsi Jawa Barat.

Deni mengatakan, pihaknya akan melakukan perbaikan supaya kejadian ini tidak berulang. “Tentunya juga Kabupaten Bogor yang kunjungannya saat ini terbesar di Jawa Barat, jangan sampai dengan peristiwa ini justru mengurangi kunjungan,” ujar Deni kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).

Di samping itu, Deni menyampaikan, permohonan maafnya kepada wisatawan Kabupaten Bogor. Ke depan, hal ini akan dijadikan masukan untuk perbaikan wisata di Kabupaten Bogor.

Lebih lanjut, Deni mengatakan, hal ini akan dilaporkan kepada pimpinan Kabupaten Bogor untuk mengambil langkah lebih lanjut. Bahkan, dia pun telah berkomunikasi dengan Disparbud Provinsi Jawa Barat.

“Kami coba merespons, di antaranya sudah menghubungi Camat Babakan Madang dan juga sudah komunikasi dengan Kepala Desa (Kades) Karang Tengah,” ucapnya.

Deni mengatakan, dalam komunikasi tersebut ia meminta Camat untuk bersama-sama datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan pembinaan. Termasuk dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), pengelola, dan tokoh masyarakat yang terlibat.

“Hasil pemantauannya ini akan kita follow up dalam rangka sosialisasi dan pembinaan,” kata Deni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement