Sabtu 04 Feb 2023 09:58 WIB

BMKG : Waspadai Banjir Rob dan Gelombang Tinggi Pesisir Jabar

Fase bulan purnama 5 Februari meningkatkan ketinggian pasang air laut.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Yusuf Assidiq
Gelombang tinggi di kawasan pantai (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gelombang tinggi di kawasan pantai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau warga pesisir Jawa Barat mewaspadai banjir rob dan gelombang tinggi. Fenomena fase bulan purnama pada 5 Februari meningkatkan ketinggian pasang air laut ditambah prediksi pasang surut serta peningkatan gelombang tinggi.

"Maka banjir pesisir atau rob berpotensi terjadi di pesisir Jabar dan di wilayah pesisir di Indonesia," ungkap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu.

Potensi banjir rob berbeda waktu di tiap wilayah yang secara umum berdampak kepada aktivitas masyarakat di pesisir dan pelabuhan. Sedangkan kegiatan yang berpotensi terdampak yaitu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Ia mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan angin antara enam hingga 20 knot. Sedangkan di wilayah bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan delapan hingga 35 knot.

 

Adapun kecepatan angin tertinggi berada di Samudra Hindia barat kepulauan Mentawai hingga selatan Jawa, Selat Sunda, dan perairan barat Lampung hingga selatan Jawa. Potensi gelombang tinggi terjadi di pesisir Jabar

"Tinggi gelombang 4 hingga 6 meter berpeluang terjadi di perairan selatan dan Samudra Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran," ujarnya.

Ia mengimbau perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal kargo, dan pesiar termasuk masyarakat yang tinggal di pesisir Jabar untuk waspada gelombang tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement