Rabu 15 Mar 2023 17:04 WIB

Wisata Ranca Upas Ciwedey Kembali Dibuka, Event Motor Trail dan Offroad Dilarang

Ranca Upas kembali dibuka agar ekonomi warga kembali bergerak.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas Perhutani menanam bibit bunga lagi di Ranca Upas di jalur yang dirusak komunitas trail.
Foto: Dok Perhutani
Petugas Perhutani menanam bibit bunga lagi di Ranca Upas di jalur yang dirusak komunitas trail.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wisata Ranca Upas di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kembali dibuka untuk masyarakat terhitung Selasa (14/3/2023) pagi, setelah sempat ditutup sementara akibat kerusakan lingkungan. Namun, event sepeda motor trail dan offroad tetap dilarang.

Selain itu, dilakukan pula penanaman 5.000 bibit pohon di kawasan Ranca Upas. Penanaman dilakukan bekerja sama dengan pegiat lingkungan termasuk menggandeng instansi dan lembaga terkait. Direktur Komersial Perhutani Anggar Widiyatmoko mengatakan 5.000 bibit pohon yang ditanam bersama pegiat lingkungan merupakan kegiatan awal gerakan penanaman di kawasan hutan tersebut. Ke depan, ribuan bibit lainnya akan terus ditanam.

"Lima ribu bibit di kawasan Ranca Upas dan pagi ini merupakan kegiatan awal dilakukan dengan teman-teman dan pecinta lingkungan dengan dukungan dari segenap lapisan masyarakat," ujarnya, Selasa.

Ia mengatakan penanaman dilakukan menjadi bukti bahwa masyarakat termasuk Perhutani mencintai lingkungan khususnya di Ranca Upas. Diharapkan kawasan tersebut menjadi lebih baik dan hijau.

"Kegiatan motor trail sementara kita stop termasuk kegiatan roda empat ditutup. Kita akan evaluasi sambil menata kembali kegiatan di tempat wisata," katanya.

Ia mengatakan peristiwa kerusakan 2.000 bunga rawa akibat dilindas sepeda motor trail pada ajang trail menjadi pembelajaran bagi pengelola. Diharapkan kejadian tersebut tidak terulang.

Direktur Utama Perhutani Alam Wisata Lucy Mardiana menjelaskan, dibukanya kembali tempat wisata Ranca Upas karena melihat kondisi ekonomi warga yang tetap harus berjalan. "Kami paham di situ banyak pedagang masyarakat yang berjualan mengandalkan penghasilan dari kawasan wisata. Kalau kita tutup terus, lama-lama perekonomian akan mati," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement