Kamis 04 Mar 2021 16:05 WIB

Ada Varian B117, Ini Dampaknya pada Masker Hingga Vaksin

PCR masih berfungsi dengan bagik terhadap varian B117.

Varian Virus Corona B117
Foto: Republika
Varian Virus Corona B117

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian baru virus corona, B117, yang sudah memasuki Indonesia pada 2 Maret lalu. Pakar pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan kemungkinan dampak masuk varian itu mencakup pemakaian masker hingga vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini.

Dia menyarankan untuk memaksimalkan protokol kesehatan lain. Mengenakan masker, mencuci tangan rutin, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas harus dioptimalkan.

Baca Juga

"Yang jelas 3M, dan M-M lain harus maksimal. Tentang masker yang sejauh ini ada adalah double masker kain, tentu masker medis lebih bagus dan apalagi kalau N95. Saya biasa pakai N95 karena usia sudah 66 tahun," kata dia, Kamis (4/3).

Tjandra yang menjabat sebagai Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas YARSI, mengatakan ada sejumlah kemungkinan dampak mutasi virus penyebab COVID-19 ini. Salah satunya terkait diagnosis.

Menurut dia, walaupun ada perubahan pada antena atau spike virus akibat mutasi, tetapi PCR masih tetap berfungsi baik. Selain itu, terkait dampak pada penularan, B117 dikatakan lebih mudah menular dibandingkan dengan versi yang lama.

"Sebagian data menyebutkan penularannya dapat sampai 30- 50 persen lebih sering," tutur dia.

Mengenai berat ringannya penyakit, saat ini belum ada cukup bukti mutasi ini akan membuat penyakit jadi lebih berat. Namun, para peneliti dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group di Inggris (NERVTAG) pada 11 Februari lalu melalui laporannya menyebutkan ada hubungan B117 dan meningkatnya risiko pasien harus dirawat di rumah sakit dan bahkan kematian.

Walau begitu mereka tak menampik adanya potensi kelemahan dalam sistem pengumpulan data. Dampak lainnya, terkait vaksin.

Menurut Tjandra, sejauh ini belum ada laporan yang jelas yang menyebutkan mutasi B117 berdampak pada efektifitas vaksin. Dengan kata lain, vaksin yang kini tersedia tetap dapat bermanfaat sesuai nilai efikasinya.

Di sisi lain, ada kemungkinan gabungan satu mutasi dengan mutasi lainnya. Inggris yang menjadi asal mula B117 melaporkan pasien terkonfirmasi B117 dan B1351 dari Afrika Selatan. "Artinya, kita semua juga perlu waspada terhadap kemungkinan mutasi ganda seperti ini," tutur Tjandra.

Pemerintah Inggris mengambil tiga langkah penting usai menemukan kasus B117. Inggris telah melaporkannya pada organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Desember 2020 dalam kerangka International Health Regulation (IHR). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson lalu menyampaikan kemungkinan dampak mutasi ini dan membentuk suatu badan khusus untuk mempelajari mutasi ini, yakni NERVTAG on SARS-CoV-2 variant B117.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement