Kamis 15 Apr 2021 16:00 WIB

Kisah Taubatnya Seniman Mesir yang Ragukan Ajaran Islam  

Seniman Mesir Al Jundi bertaubat setelah rumahnya terbakar

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Seniman Mesir Al Jundi bertaubat setelah rumahnya terbakar. Ilustrasi taubat
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Seniman Mesir Al Jundi bertaubat setelah rumahnya terbakar. Ilustrasi taubat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Setiap orang memiliki jalan yang berliku untuk mencari kebenaran terutama kebenaran Tuhan. Begitu juga dengan seorang seniman terkenal asal Mesir Mahmoud Al Jundi. 

Namun hal ini merupakan ujian keimanan bagi setiap hamba-Nya. Termasuk Al Jundi yang menjadi atheis sebelum dia benar-benar bertaubat.  

Baca Juga

Tahun ini merupakan peringatan kedua setelah Al Jundi kembali kepada Allah SWT pada 11 April 2019, pada usia 74 tahun. Selama hidupnya Al Jundi memiliki perpustakaan yang penuh dengan buku-buju ateis.  

Dalam satu wawancara televisinya bahwa dia pernah menjauh dari Tuhan di beberapa titik dalam hidupnya dan mulai tak mempercayai agama. Awal dari pemikiran ateisnya setelah dia membaca buku Hurub Ad-Daulah Ar-Rasuli karya seorang filsuf Sayid Al Qumni.

Setelah membaca buku tersebut Al Jundi mulai meragukan hadits Nabi dan dalam biografinya. Namun Al Jundi menegaskan bahwa dia bukan ateisme, tetapi hanya menjauh dari jalan Tuhan.  

Dalam buku Hurub Ad-Daulah Ar-Rasuli itu, menyajikan pemikiran Sayid al-Qumni tentang pertempuran yang diperjuangkan negara Islam versi Madinah sejak awal selama berdirinya di era Nabi Muhammad SAW. Selama pertempuran era nabi, buku tersebut menjelaskan justru perang tersebut menimbulkan konflik baru. 

Karena negara harus tetap berlanjut dan perlu mempertahankannya sehingga negara yang telah dipimpin Muslim pun akan tetap terus berhadapan dengan musuh di sekitarnya. 

Buku ini juga memaparkan tahapan-tahapan dakwah Islam, dan bagaimana dia beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dalamnya dan berbagai sebab dan akibat. Sehingga buku tersebut mengundang kontroversi di tengah umat Islam. 

Namun sikap menjauh Al Jundi terhadap Islam tidak lama. Kebakaran yang menghanguskan rumahnya membuat dia berpikir ulang bahwa Allah SWT sedang memperingatkannya. Terutama ketika perpustakaan yang penuh dengan buku-buku ideologis hangus terlalap api.  

“Saya menemukan bagian yang terbakar parah adalah bagian dari buku-buku ateisme, kemudian sebuah percikan muncul di benak saya yang mengingatkan saya akan apa yang terjadi,"ujar dia.

 

Sumber: youm7

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement