Selasa 08 Feb 2022 07:42 WIB

Pemprov Jabar Pastikan Stok Oksigen Aman, Ada 3.769 Tabung

Ketersediaan stok di Posko Oksigen Jabar saat ini terbilang surplus.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Taufiq BS (kedua dari kanan).
Foto: Istimewa
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Taufiq BS (kedua dari kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan stok oksigen yang berada di Posko Oksigen Provinsi maupun Kabupaten/Kota masih aman. Walaupun, saat ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir ini.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Taufiq BS mengatakan, ketersediaan stok di Posko Oksigen Jabar saat ini terbilang surplus. Buffer stock posko pada 2022 terdiri dari 3.769 tabung oksigen, 293 Oxygen concentrator, dan 9.643 regulator yang siap didistribusikan apabila terjadi peningkatan kebutuhan di RS maupun untuk Isolasi mandiri.

“Sampai saat ini belum ada lonjakan permintaan. Kami juga berkoordinasi terus dengan kabupaten/kota terkait jika dirasa urgent siap mengirim tabung berisi oksigen. Kami pastikan stok aman,” ujar Taufiq, kepada wartawan Senin malam (7/2/2022).

Taufiq menjelaskan, pihaknya juga mencatat stok tabung yang didistribusikan sejak 2021 di kabupaten/kota saat ini tercatat sebanyak 4.696 tabung. Selain itu, dari produsen oksigen, Jabar mendapatkan suplai sebesar 376 ton/hari dimana dengan sokongan sebesar ini terbilang aman untuk ketersediaan oksigen.

 

photo
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau stok dan pasokan Oksigen di Samator PT Aneka Gas Industri, Kota Bandung, Senin (7/2/2022). Peninjauan ke suplayer oksigen tersebut untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung. - (Edi Yusuf/Republika)

 

Ketersediaan oksigen, kata dia, makin kuat mengingat pada 2021 lalu, Pemprov Jabar sudah menambah 5 oksigen generator yang dititipkan di rumah sakit umum daerah (RSUD) milik provinsi dan 2 oksigen generator yang disiapkan di UPTD milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Kota Bandung dan Bogor. 

“Untuk oksigen generator yang ada di RSUD dan dikelola Dinas Kesehatan Jabar itu kapasitasnya masing-masing 5.000 PPM (parts per million), untuk yang di Indag itu masing-masing kapasitasnya 500 PPM,” katanya.

Menurutnya, di luar oksigen yang diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, pihaknya juga memastikan masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri dan membutuhkan bantuan tabung oksigen masih bisa mengakses layanan OMAT dari aplikasi Pikobar. 

Taufik mengatakan, OMAT atau aksigen untuk masyarakat merupakan fitur yang ada di Pikobar dalam memenuhi kebutuhan oksigen masyarakat secara online. Melalui Omat, masyarakat bisa dengan simpel dan cepat mendapatkan oksigen ketika membutuhkan, meminjamkan atau mendonasikan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Urusan antar jemput gratis ditanggung Pemprov.

“Layanan itu masih bisa diakses warga lewat Pikobar. Karena kami masih menyiapkan stoknya, jadi sementara untuk pasokan oksigen dan tabung oksigen kami pastikan aman,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement