Selasa 01 Nov 2022 15:42 WIB

Produksi Suku Cadang Moge SMKN 1 Karawang Sangat Diminati

Omset produk SMK BLUD se-jabar dapat tembus hingga angka Rp 765 juta per bulan. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Bupati Karawang H Aep Syaepuloh SE (tengah) meninjau SMKN 1 Karawang, belum lama ini. (Ilustrasi)
Foto: Istimewa
Wakil Bupati Karawang H Aep Syaepuloh SE (tengah) meninjau SMKN 1 Karawang, belum lama ini. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Karawang, sangat kreatif. Pasalnya, para siswa dan siswi di sekolah ini berhasil menghasilkan suku cadang untuk motor besar (moge) yang banyak diminati pasar. 

Menurut Kepala SMKN 1 Karawang, Makmur, sekolahnya merupakan salah satu sekolah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang berada di wilayah kerja Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah IV Jawa Barat. 

Dengan Status BLUD, SMKN yang berlokasi di Jalan Pangkal Perjuangan, Tanjungpura, Kabupaten Karawang ini berhasil memproduksi beragam peralatan mekanik. Termasuk, melayani pekerjaan jasa seperti bengkel motor. 

"Dengan status BLUD, sekolah yang kami bina memang telah diakui sebagai produsen beragam peralatan mekanik. Kami pun  memproduksi suku cadang motor gede dan peminatnya cukup banyak," ujar Makmur dalam siaran persnya, Senin (31/10/2022).

Menurutnya, suku cadang moge ini salah satunya dipesan oleh salah satu produsen suku cadang di Kota Bandung secara berkala. Biasanya, produknya tersebut digunakan oleh para pegiat motor yang hobi melakukan modifikasi kepada kendaraannya.

"Yang kita buat sekarang itu salah satu part untuk bagian shock breaker motor gede. Sebelumnya juga ada yang memesan pelek motor besar. Biasanya yang suka custom motor," katanya.

Namun, Makmur tak menampik ada tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan pasar, baik dari produk maupun jasa yang dihasilkannya. Bahkan, selama ini, sekolahnya cenderung menunggu pesanan. 

"Beruntung kita punya media sosial. Pemasaran cukup terbantu lewat promosi di media sosial," katanya. 

Sejauh ini, kata dia, SMKN 1 Karawang hanya ada tiga mesin CNC bubut. Dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yang dimilikinya tersebut, maka pihaknya baru mampu mengerjakan produk sesuai pesanan. 

"Bukan partai besar, door to door intinya. Jadi, misalnya jika butuh dudukan stang, kita bikinkan. Atau yang lainnya," katanya.

Selain dari sisi sarana, Makmur mengklaim, kompetensi guru di SMKN 1 Karawang sudah cukup baik. Karena itu, dengan adanya status BLUD maka menguntungkan bagi sekolahnya.

Selain menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi, kata dia, lulusan SMKN 1 Karawang pun banyak terserap perusahaan-perusahaan besar. 

"Banyak lulusan SMKN 1 Karawang yang sudah bekerja di perusahaan-perusahaan besar di Karawang, termasuk daerah lainnya di Indonesia," katanya. 

Tidak hanya memproduksi beragam peralatan mekanik, lanjut Makmur, pihaknya menyediakan jasa perbaikan sepeda motor bekerja sama langsung dengan bengkel sepeda motor terkemuka. 

"Kami memiliki bengkel berstandar Honda dan layanan yang diberikan pun layaknya di bengkel AHASS umumnya," katanya.

SMKN 1 Karawang pun, kata dia, menyediakan layanan bengkel mobil. Makmur pun memastikan, terus berupaya menjadikan SMKN 1 Karawang sebagai BLUD yang menghasilkan lulusan yang kompeten, unggul, dan berdaya saing tinggi serta produktif.

"Jadi kalau BLUD jangan diterjemahkan secara kecil atau sempit. Biarkan sekolah itu mengembangkan sumber dayanya apa aja yang ada di situ," katanya. 

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat Ai Nurhasan mengatakan, pihaknya tengah mendorong langkapnya berbagai Peraturan Gubernur (Pergub) yang berkaitan dengan eksistensi BLUD. Namun, sambil menunggu lengkapnya Pergub eksistensi BLUD tersebut, sedikitnya ada tiga hal yang telah dilakukan oleh pihaknya.

Pertama, kata dia, melakukan pembinaan ke tim manajemen BLUD di sekolah agar mempersiapkan pengelolaan aset dan infastrukur, kompetensi dan manajerial keuangan. Kedua, merencanakan ekspansi produk sesuai dengan kompetensi keahlian dan spesifikasi tenis yang dikuasai oleh BLUD di sekolah. 

Ketiga, kata dia, mempromosikan, mensosialisasikan produk dan jasa setiap SMKN BLUD. Sehingga saat peraturan gubernur terkait eksistensi BLUD SMK ini sudah lengkap maka dapat melayani kebutuhan kebutuhan di sekolah yang berada di lingkungan Cadisdik Wilayah IV Jabar sesuai dengan kapasitasnya BLUD itu sendiri.

Selain itu, Ai Nurhasan memastikan,  pihaknya juga mengoptimalkan teaching factory sembari menunggu lengkapnya Pergub eksistensi BLUD. Sehingga SMKN BLUD di wilayahnya dapat tetap melayani mitra industri maupun perorangan dengan optimal.

"Kemungkinan di tahun depan, SMKN BLUD semakin eksis dapat melayani mitra dengan lebih formal lagi," katanya. 

Diketahui, SMKN 1 Karawang merupakan satu dari 3 SMKN BLUD yang berada di wilayah KCD Pendidikan Wilayah IV Jabar. Selain SMKN 1 Karawang, ada pula SMKN 1 Purwakarta dan SMKN 2 Subang. Sedangkan, untuk seluruh Jabar terdapat 35 SMKN berstatus BLUD.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan industri kreatif pada SMK BLUD se-jabar dapat tembus hingga angka Rp 765 juta perbulan. Itu artinya, dalam satu tahun dapat mencapai Rp 9,1 miliar.

Dari omset tersebut, kata dia, akan menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri. "Dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri," kata Dedi Supandi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement