Kamis 27 Apr 2023 07:14 WIB

Ratusan Warga di Leuwisadeng Bogor Terdampak Bencana Banjir

Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cikaniki dan Kali Cikemang. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah warga memaksakan diri untuk menyeberangi Sungai Cikaniki yang menghubungkan Desa Tonjong Rumpin dan Desa Kantalarang Leuwiliang di Rumpin, Kabupaten Bogor. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah warga memaksakan diri untuk menyeberangi Sungai Cikaniki yang menghubungkan Desa Tonjong Rumpin dan Desa Kantalarang Leuwiliang di Rumpin, Kabupaten Bogor. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bencana banjir menimpa lima desa di Kecamatwn Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Dari data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, warga yang terdampak banjir seluruhnya berjumlah 413 Kepala Keluarga (KK).

Kelima desa itu yakni Desa Sadeng, Desa Kalong II, Desa Sibanteng, Desa Sadeng Kolot, Desa Babakan sadeng dan Desa Kalong I. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Bogor, banjir terjadi pada Senin (24/4/2023) malam, akibat meluapnya Sungai Cikaniki dan Kali Cikemang di wilayah Desa Sadeng dan Kali Cicaung, Kali Cipicung, Kali Leuwipanjang, Kali Cikemang Desa Kalong II Kecamatan Leuwisadeng.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah rumah, kendaraan, dan infrastruktur rusak akibat terjangan banjir tersebut. Korban ditampung sementara di Posko Penanggulangan Bencana, sisanya mengungsi ke rumah saudara dan tetangga dekatnya dan ada yang kembali ke rumahnya masing-masing karena rumahnya hanya rusak ringan.

Sekretaris Desa Sadeng, Hikmat, mengatakan, saat ini pemerintah desa sedang fokus melakukan pembersihan, dibantu tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, TNI-Polri, dan beberapa organisasi masyarakat.

“Untuk pemulihan infrastruktur, beberapa perbaikan diperlukan, diantaranya untuk turap sungai yang rusak, rumah-rumah warga yang rusak, jalan desa yang rusak, dan perbaikan jembatan yang posisinya harus lebih tinggi dari yang sekarang,” ujar Hikmat, Rabu (26/4/2023).

Tenaga Kesehatan Puskesmas Leuwisadeng, Asep, mengatakan sejak terjadi bencana, berdasarkan instruksi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor pihaknya segera turun untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terkena musibah bencana banjir. Petugas kesehatan yang diterjunkan sebanyak delapan orang, dengan dua dokter yang dibagi tiga pos.

“Ketersediaan obat-obatan sampai hari ini aman, sejauh ini tidak ada masyarakat yang luka berat, hanya luka-luka ringan saja. Sementara penyakit yang dikeluhkan seperti hipertensi, pusing karena kelelahan, dan gatal-gatal,” ujar Asep.

Ketua RW 04 Desa Sadeng, Hari, menyebutkan sejak hari pertama bencana bantuan logistik terus mengalir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat yang menjadi korban. Saat ini penanganan dikonsentrasikan pada kegiatan pembersihan lumpur dan sampah sisa material banjir.

Menurut dia, warga saat ini tengah bergotong-royong memenuhi kebutuhan warga seperti air bersih, makanan dan minuman, obat-obatan dan pelayanan kesehatan, alat kebersihan, pakaian dan kebutuhan perempuan serta bayi, truk sampah, mobil damkar untuk membersihkan lumpur.

“Saat ini kita sedang melakukan pembersihan sisa-sisa material seperti lumpur dan sampah lainnya. Alhamdulillah dibantu pihak Pemkab Bogor yang mengirimkan mobil damkar dan truk pengangkut sampah. Warga bersama pemerintah, TNI-Polri, dan berbagai pihak lainnya bergotong royong melakukan pembersihan,” ujar Hari.

Hari menjelaskan, sebagian masyarakat sudah kembali ke rumahnya masing-masing, Sebagian lainnya masih ditampung di posko bencana. Namun beberapa masyarakat sudah mulai dijangkiti penyakit seperti gatal-gatal dan demam.

“Alhamdulillah sudah ada petugas kesehatan lengkap dengan dokter yang standby setiap saat untuk memeriksa kesehatan warga,” kata Hari.

Hari berharap, segera ada perbaikan infrastruktur di wilayahnya, karena banyak tanggul jebol, jembatan yang rusak, dan perbaikan rumah-rumah warga yang terdampak banjir. Beberapa kerusakan infrastruktur dan rumah warga tersebut sudah didata oleh Pemkab Bogor, semoga cepat diperbaiki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement