REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyebut, semburan api di Rest Area Km 86 B Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada Rabu (26/4) bukan dari pipa milik Pertamina.
"Menanggapi adanya pemberitaan di media terkait munculnya api dan ledakan di RestArea Km 86 B Jalan Tol Cikopo-Palimanan disebabkan oleh pipa milik Pertamina, dalam kesempatan ini dapat kami sampaikan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar," kata Fadjar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (26/4) malam.
Pertamina, kata dia, melalui subholding Gas Pertamina Gas Negara dan Pertagas serta Pertamina EP sudah melakukan pengecekan bahwa tidak ada sama sekali fasilitas milik Pertamina Group di lokasi tersebut.
"Setelah dicek di lapangan, dapat kami pastikan api tersebut bukan berasal dari pipa gas atau fasilitas milik Pertamina," ujarFadjar.
Da mengatakan, Pertamina justru turut membantu upaya pemadaman api di lokasi tersebut bersama petugas terkait. "Kami membantu untuk memadamkan api bersama petugas terkait seperti pemadam kebakaran dan petugas terkait lainnya. Pertamina mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap pemberitaan yang belum tentu benar informasinya," ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Operasional ASTRA Tol Cipali Agung Prasetyo dalam keterangannya di Subang, Rabu (26/4), mengatakan, semburan api berasal dari lokasi sumur bor yang berada di rest area tersebut.
Atas kejadian itu, AstraTol Cipali dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pemadam Kebakaran Subang, dan pihak kepolisian setempat langsung melakukan pengamanan di lokasi semburan api itu. "Peristiwanya terjadi pada Rabu ini sekitar pukul 08:32 WIB," katanya.
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat juga melakukan sterilisasi di area semburan api tersebut.