Selasa 30 May 2023 05:44 WIB

Peta Pertarungan Prabowo, Ganjar, dan Anies di Medsos

Setiap bakal capres menguasai platform medsos yang berbeda menurut LSI Denny JA.

Jurnalis mengambil gambar ketika penyampaian hasil survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. LSI Denny JA dalam survei pada Mei 2024 merekam peta petarungan para bakal capres di media sosial. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi.
Jurnalis mengambil gambar ketika penyampaian hasil survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. LSI Denny JA dalam survei pada Mei 2024 merekam peta petarungan para bakal capres di media sosial. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fauziah Mursid

Peta pertarungan menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 antara bakal calon presiden (capres), Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terjadi media sosial. Temuan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada rentang 3 hingga 14 Mei 2023, Prabowo unggul di dua medua sosial yakni Facebook dan e-mail, Ganjar di Instagram dan TikTok dan Anies di Twitter.

Baca Juga

"Jadi Pak Prabowo menang di Facebook dan e-mail, Pak Ganjar menang di Instagram dan TikTok, dan Anies menang di Twitter," ujar peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa dalam Konferensi Pers Hasil Temuan dan Analisis Survei Nasional LSI Denny JA bertajuk 4 Pertarungan Pilpres 2024, Senin (29/5/2023).

Dia menjelaskan, untuk jagad media sosial Facebook dimenangkan oleh Prabowo Subianto dengan persentase 32,2 persen, diikuti Ganjar Pranowo pada posisi kedua yakni 30,5 persen dan Anies Baswedan sebesar 27,8 persen dari mereka yang sudah memiliki akun Facebook. Sedangkan dari e-mail, Prabowo dari basis 41,9 persen akun, persentase yang mendukung Prabowo sebanyak 31 persen, diikuti Ganjar 29 persen dan Anies 30,7 persen.

"Tidak berbeda jauh, tetapi secara angka memang lebih banyak ke Pak Prabowo, jadi Pak Prabowo menang juga di e-mail selain tadi di Facebook,\" kata Ardian.

Kemudian di Instagram dimenangi oleh Ganjar Pranowo dengan angka 34,7 persen, diikuti Prabowo 30,5 persen dan ke Anies 28,7 persen. Sedangkan di Tiktok, peta pertarungan Pilpres dimenangkan Ganjar dengan 33,1 persen, Prabowo 29,8 persen dan Anies 25,9 persen.

Sementara di Twitter, Anies Baswedan memimpin pertarungan Pilpres dengan persentase 39,1 persen kemudian diikuti Ganjar 32 persen dan Prabowo 27,2 persen. 

Hasil survei LSI Denny JA juga menemukan hasil, Prabowo Subianto di posisi teratas di segmen isu strong leader mengungguli pesaingnya Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Dalam survei LSI Denny JA, publik cenderung lebih banyak memilih Prabowo sebagai sosok strong leader menumbuhkan ekonomi di angka 56,2 persen, diikuti Anies Baswedan di 18,7 persen dan Ganjar di posisi paling bawah di angka 14,8 persen.

Ardian Sopa mengatakan, kesan masyarakat untuk strong leader justru mayoritas lebih banyak ke Prabowo Subianto dibandingkan Ganjar dan Anies Baswedan.

"Bisa diliat dari data itu semakin isu strong leader tumbuhkan ekonomi populer semakin Prabowo menjulang, sebaliknya semakin Ganjar menurun, dan Anies juga turun lumayan juga," ujar Ardian.

Ardian mengatakan, jika dibandingkan dengan data populasi umum survei LSI Denny JA yakni popularitas keseluruhan tanpa 'embel-embel' strong leader, Prabowo tetap unggul di angka 33,9 persen diikuti Ganjar di angka 31,9 persen dan Anies di posisi ketiga dengan 20,8 persen. Namun, jika diikuti persepsi strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi, angkanya berubah drastis, Prabowo jauh lebih unggul.

Ardian menjelaskan, peningkatan popularitas Prabowo sebagai strong leader ini dikarenakan masyarakat menilai isu ekonomi menjadi penting setelah pandemi Covid-19, sehingga kebutuhan strong leader sangat tinggi. Menurut Ardian, sosok Prabowo sebagai pendiri dan ketua partai dinilai lebih kuat sebagai strong leader dibandingkan Ganjar yang selama ini diidentikkan PDIP sebagai petugas partai.

"Istilah petugas partai ini melemahkan Ganjar dihadapkan Prabowo yang pendiri dan Ketum partai. Petugas partai tak mengesankan pengendali partai, apalagi pengendali pemerintah atau elite negara," ujar Ardian.

Selain itu, rekam jejakmenjadi penting untuk publik menilai sosok calon presiden yang dinilai sebagai strong leader di bidang ekonomi. Rekam jejak Ganjar Pranowo sebagai gubernur Jawa Tengah belum mampu menangani masalah kemiskinan di Jawa Tengah, serta jejak ekonomi Anies Baswedan di DKI Jakarta juga belum meyakinkan publik soal sosok strong leader ekonomi.

Sebaliknya, kata Ardian, Prabowo, sudah dikesankan publik sebagai pemimpin paling tegas, paling diterima di spektrum politik yang lebih luas untuk memulai kebangkitan ekonomi. Menurutnya, jejak cita-cita Prabowo soal ekonomi indonesia menjadi Macan Asia juga sudah dikenal luas sejak Pilpres 2014 lalu dan Prabowo sudah dikenal dengan mempopulerkan ekonomi rakyat.

"Alasan-alasan ekonomi yang menguntungkan Prabowo karena memang situasi kebatinan masyarakat Indoensia sedang bergumul dengan isu-isu ekonomi. Sehingga bisa kita resapi kenapa Prabowo bisa unggul di urutan satu dengan selisih jauh dan Ganjar di urutan ketiga dan Anies di elektabilitas stabil," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement