Rabu 05 Jul 2023 14:43 WIB

Java Tea Festival PKJB akan Hadirkan Para Pelaku Industri Teh Artisan

Java Tea Festival akan meramaikan PKJB di Gedung Sate Bandung akhir pekan ini.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nora Azizah
Java Tea Festival di PKJB Gedung Sate Bandung pada pekan ini, akan menggandeng para pelaku industru teh artisan.
Foto: www.pixabay.com
Java Tea Festival di PKJB Gedung Sate Bandung pada pekan ini, akan menggandeng para pelaku industru teh artisan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jawa Barat akan menggelar Karya Kreatif Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) di Gedung Sate, Kota Bandung, pada 7-9 Juli mendatang. Namun, tahun ini festival akbar tersebut akan diramaukan dengan acara Java Tea Festival.

Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya mengatakan, Java Tea Festival akan menggandeng para pelaku industri teh artisan yang ambil bagian dalam kegiatan. Kegiatan ini akan memberi warna baru dan edukasi bagi masyarakat, untuk mencoba rasa berbeda dari produk teh.

Baca Juga

"Saya berharap, bahwa ini bisa mempertemukan antara para pengrajin, pelaku usaha, juga pembeli. Yang menarik kita ada Java Tea Festival," ujar Atalia, dalam Jabar Punya Informasi (Japri) Volume 127, di Taman Museum Gedung Sate, Rabu (5/7/2023).

Atalia mengatakan, produk artisan teh yang diperkenalkan ke masyarakat luas adalah komoditas luar biasa. "Mudah-mudahan ini bisa mendorong masyarakat untuk datang dan tidak saja melihat perkembangan kerajinan di Jawa Barat dan produk lain," katanya 

Menurut Atalia, pihaknya merasa bersyukur karena seiring dengan berakhirnya Covid-19, KKJ PKJB dapat digelar di ruang terbuka sehingga dapat menampung lebih banyak jumlah peserta dari pelaku UMKM. 

"Total sekitar 120 UMKM dari pelbagai ekonomi kreatif terlibat dalam gelaran ini," katanya.

Tidak hanya itu, kata dia, 46 OPD 27 Dekranasda kota/kabupaten, Bank Indonesia, perbankan dan stakeholder lintas sektor diklaimnya terlibat dalam KKJ PKJB tahun ini. 

"Kita berharap ini betul-betul mampu membuka ruang. Selain untuk melestarikan produk pengrajin, termasuk juga pariwisata di Jawa Barat, kita juga mendorong agar supaya ini akses antara pembeli dan penjual, termasuk juga memperkenalkan produk-produk, termasuk keuangan inklusi, digital di seluruh Jawa Barat," ujarnya.

Dia melanjutkan, tahun ini juga berbeda ketimbang tahun lalu, karena berbagai industri seperti fesyen, home decor, penganan akan dipromosikan pada ajang ini.

Sementara menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Jeffri Dwi Putra, pada KKJ PKJB 2023 ini pihaknya menargetkan ada peningkatan perputaran uang hingga 15 persen jika dibandingkan tahun lalu. Terutama, pada bisnis ekonomi hijau yang memang tengah digencarkan. Selain itu, pelayanan pembayaran nontunai juga bakal dioptimalkan pada kegiatan ini.

"Tahun lalu KKJ sebelumnya Rp12,9 miliar. Kali ini ditargetkan 15 persen khusus green economy. Kita lebih banyak mendorong transaksi nontunai," katanya.

Jawa Barat, kata dia,  kontributor terbesar pengguna transaksi digital, khususnya Qris. Jawa Barat hampir 30 persen, dimana UMKM penggunanya hampir 5,6 juta. 

"Sementara pengguna Qris 8,5 juta," kata Jeffri.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement