REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Seekor penyu hijau (Chelonia mydas) dilaporkan terdampar di kawasan Pantai Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (12/7/2023). Satwa dilindungi itu ditemukan dalam kondisi hidup.
Ketua Balai Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Tasikmalaya Rahmat Saputra mengatakan, keberadaan penyu hijau itu pertama kali dilaporkan oleh warga pada Rabu pagi. Penyu itu pertama kali ditemukan di sekitar Solokan Wangi, objek wisata Taman Lengsar Pantai Sindangkerta.
“Penyu itu ditemukan pagi hari sudah terdampar. Berhubung besar, warga tidak bisa melakukan apa-apa. Akhirnya laporan ke Balawista,” ujar Rahmat kepada Republika, Rabu sore.
Menurut Rahmat, penyu yang terdampar itu merupakan jenis penyu hijau. Lebar penyu itu diperkirakan mencapai satu meter, sementara panjangnya lebih dari satu meter.
Rahmat memperkirakan penyu hijau itu terdampar akibat terbawa gelombang pasang. Namun, penyu itu tak bisa kembali ke laut karena gelombang sudah surut.
Sepengetahuannya, menurut Rahmat, terdamparnya penyu di sekitar objek wisata Pantai Sindangkerta ini baru pertama kali terjadi. Biasanya, kata dia, penyu tersangkut di jaring nelayan, tapi itu pun berukuran kecil dan langsung kembali dilepasliarkan.
Sementara objek wisata Pantai Sindangkerta itu bukanlah tempat penyu bertelur. “Lokasi ditemukannya itu cukup jauh dari tempat bertelur penyu. Jaraknya sekitar satu kilometer (dari tempat penyu bertelur),” ujar Rahmat.
Pelepasliaran dan edukasi
Menurut Rahmat, penyu hijau yang terdampar itu telah dilepasliarkan kembali ke laut. Pelepasliaran dilakukan oleh petugas Balawista, dibantu masyarakat dan pengunjung Pantai Sindangkerta pada Rabu sore. “Itu dilindungi, makanya kita lepas kembali,” katanya.
Rahmat mengatakan, umumnya masyarakat di wilayah pesisir Kabupaten Tasikmalaya sudah memahami bahwa penyu merupakan satwa dilindungi.
Namun, ia menilai, masih banyak pengunjung yang belum paham bahwa penyu adalah satwa langka yang terancam punah.
“Makanya tadi pelepasan kita libatkan juga pengunjung, sekaligus untuk edukasi bahwa penyu itu dilindungi,” ujar Rahmat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
