Ahad 05 Nov 2023 12:36 WIB

Bacakan Sikap Resmi PBNU, Kiai Cholil: Bela Palestina Berdasarkan Keimanan

Membela Palestina adalah berdasarkan keimanan mengacu pada sila pertama Pancasila.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Balon buah semangka saat Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Aksi tersebut menuntut agar konflik antara Palestina dan Israel segera dihentikan dan dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional. Mereka juga menentang keras penjajahan Israel atas Palestina dan mengecam keras politik apartheid, genosida dan holokaus serta terorisme yang terus dilakukan Israel. Hal ini adalah demi kemanusiaan perdamaian dan keadilan. Dalam pernyataannya, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, demi kemanusiaan yang adil dan beradab, menyatakan sikap atas Tragedi Kemanusiaan terhadap Gaza, Palestina akibat agresi, kekejaman dan kezaliman Zionis Israel.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Balon buah semangka saat Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Aksi tersebut menuntut agar konflik antara Palestina dan Israel segera dihentikan dan dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional. Mereka juga menentang keras penjajahan Israel atas Palestina dan mengecam keras politik apartheid, genosida dan holokaus serta terorisme yang terus dilakukan Israel. Hal ini adalah demi kemanusiaan perdamaian dan keadilan. Dalam pernyataannya, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, demi kemanusiaan yang adil dan beradab, menyatakan sikap atas Tragedi Kemanusiaan terhadap Gaza, Palestina akibat agresi, kekejaman dan kezaliman Zionis Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Cholil Nafis, membacakan sikap resmi PBNU di hadapan jutaan peserta aksi akbar bela Palestina di Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Aksi ini berlangsung sejak Ahad pagi.

Kiai Cholil, yang juga merupakan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengawali pernyataannya dengan mengungkapkan pendiri sekaligus Rais Akbar PBNU KH Hasyim Asy’ari pada 1938, sebelum Indonesia merdeka dan pada saat terjadi agresi ke Masjid Al Aqsa, sudah memfatwakan tentang qunut nazilah.

Baca Juga

Fatwa tersebut diperuntukkan bagi warga nahdliyyin dan kaum Muslimin di mana pun berada, sebagai wujud solidaritas sesama umat Muslim atas masalah yang dialami Palestina.

BACA JUGA: Doa Qunut Nazilah untuk Warga Palestina yang Berada dalam Peperangan

"Pada saat itu Kiai Hasyim Asy'ari mendapat ancaman dan persekusi dari Belanda karena dianggap ini membangkitkan ruh jihad antara kaum Muslimin saat itu. Tetapi sekarang bukan hanya masalah kaum Muslimin tetapi juga menjadi masalah kemanusiaan. Maka, selain ukhuwah Islamiyah, ada juga ukhuwah insaniyah," tuturnya.

Adapun sikap resmi PBNU yang dibacakan oleh Kiai Cholil ditandatangani oleh Rais Aam, Katib Aam, Ketua Umum dan Sekjen. Pertama, membela Palestina adalah berdasarkan keimanan, yang mengacu pada sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Karena itu, bagi kita yang Muslim...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement