Senin 01 Jan 2024 13:33 WIB

Ratusan Petugas Diturunkan untuk Bantu Penanganan Gempa Sumedang

Gempa kali ini berdampak pada 14 desa.

Kondisi pasien RSUD Sumedang yang masih bertahan dirawat di tenda darurat di Jalan Palasari, Kabupaten Sumedang, Senin (1/1/2024).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Kondisi pasien RSUD Sumedang yang masih bertahan dirawat di tenda darurat di Jalan Palasari, Kabupaten Sumedang, Senin (1/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Sekitar 500 petugas kepolisian, TNI, Kantor Pencarian dan Pertolongan, dan instansi pemerintah terkait yang lain diturunkan untuk membantu penanganan dampak gempa bumi di bagian wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

"Kurang lebih 500 personel, gabungan dari TNI, Polri, dan dinas terkait yang diturunkan," kata Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Sumedang, AKP Awang Munggardijaya, saat dihubungi melalui telepon seluler pada Senin (1/1/2024). 

Baca Juga

Ia menyampaikan bahwa Kepolisian Resor Sumedang langsung menurunkan aparat kepolisian sektor untuk mengecek kondisi wilayah kerja masing-masing setelah gempa bumi melanda bagian wilayah Kabupaten Sumedang pada Ahad (31/12/2023) malam. Menurut Awang, beberapa kepolisian sektor melaporkan bahwa gempa bumi menyebabkan kerusakan rumah penduduk.

Jumlah rumah yang rusak akibat gempa menurut laporan dari kepolisian sektor sekitar 100 unit. "Yang masuk ke kami baru ada tujuh kecamatan yang dilaporkan terdampak. Korban jiwa tidak ada, hanya kerusakan rumah yang jumlahnya masih terus didata di lapangan," kata Awang.

Ia menyampaikan, kepolisian sudah menurunkan personel untuk membantu warga yang terdampak gempa. Bersama personel TNI dan instansi terkait lain, ia mengatakan, aparat kepolisian membantu penyiapan tenda untuk menampung pasien yang dievakuasi ke luar rumah sakit semasa gempa. "Ada pemasangan tenda bantuan dari BPBD, Yonif, Brimob, PMI, yang dibangun di sepanjang rumah sakit, cukup untuk menampung pasien yang dievakuasi dari rumah sakit," kata Awang.

Selain itu, Kepolisian Resor Sumedang membantu penanganan pasien yang untuk sementara ditempatkan di luar gedung rumah sakit sampai kondisi rumah sakit dinyatakan aman dan pasien bisa dipindahkan lagi ke dalam ruang perawatan. "Pengamanan itu memang lengkap, jadi semua fokus proses evakuasi, baik di rumah sakit maupun di sekitaran Kota Sumedang," kata Awang.

Ia menambahkan, anggota Bhayangkari Polres Sumedang pun membantu membagikan makanan kepada pasien maupun keluarga pasien. "Semalam itu Bhayangkari langsung terjun ke lapangan membantu para pengungsi, terutama yang ada di rumah sakit umum daerah," katanya. 

Pada Ahad (31/12/2023) pukul 20.34 WIB terjadi gempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang pusatnya berada di darat pada kedalaman lima kilo meter di sekira dua kilo meter arah timur laut Kabupaten Sumedang.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa bumi itu dirasakan di daerah Sumedang, Lembang, Subang, Bandung, dan Garut. Pemerintah Kabupaten Sumedang menyampaikan bahwa gempa bumi menimbulkan kerusakan cukup parah di Tegalsari, Cipamengpeuk, dan Babakan Bukit.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, gempa bumi berdampak pada 14 desa di wilayah Kabupaten Sumedang, menyebabkan 84 rumah rusak ringan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement