REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami peningkatan sepanjang libur Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025. Ada puluhan kendaraan kendaraan yang tercatat.
Dinas Perhubungan Bandung Barat mencatat jumlah kendaraan yang melintas Lembang, pada Sabtu 25 Januari 2025 mencapai 58.855 kendaraan dengan rincian 33.738 kendaraan masuk Lembang dan 25.117 kendaraan melintas keluar Lembang.
Pada Ahad 26 Januari 2025, total kendaraan melintas Jalan Raya Lembang mencapai 46.771 unit kendaraan dengan rincian 22.734 masuk Lembang dan 24.037 keluar Lembang. Sedangkan data terakhir terekap pada Senin 27 Januari 2025, dengan total kendaraan melintas sebanyak 46.164 kendaraan dengan rincian 22.050 masuk Lembang dan 24.114 keluar meninggalkan Lembang.
"Terjadi kenaikan cukup signifikan terutama pada tanggal 25 Januari 2025. Itu merupakan puncak peningkatan volume kendaraan dengan jumlah kendaraan masuk 33.738 kendaraan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Bandung Barat Fauzan Azima saat dikonfirmasi, Rabu (29/1/2025).
Fauzan mengatakan, metode penghitungan jumlah kendaraan di kawasan wisata Lembang dilakukan menggunakan kamera CCTV yang terkoneksi ke area traffic control system (ATCS) Dishub. Alat tersebut melakukan penghitungan secara otomatis jumlah kendaraan di Jalan Raya Padalarang serta beberapa wilayah lain di KBB.
"Kita masih melakukan pemantauan dan perekapan volume kendaraan. Hari ini dan besok mungkin kendaraan masuk mulai berkurang karena masa liburan cuma sampai tanggal 29 Januari 2024. Kemungkinan trennya sudah berubah jadi arus balik," kata Fauzan.
Menurutnya, petugas Dinas Perhubungan dan Jajaran Satlantas Polres Cimahi telah melakukan serangkaian langkah untuk mencegah kemacetan di Lembang. Salah satunya menerangkan rekayasa lalu lintas satu jalur atau one way.
"Kami juga mencatat jumlah rekayasa one way selama tiga hari libur ini. Pada hari Minggu petugas melakukan 5 kali one way dan hari Senin sebanyak 16 kali," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika