REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR, – Kebakaran hebat melanda kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan, Cianjur, Jawa Barat, setelah sebuah truk tangki BBM mengalami kecelakaan dan terbakar. Insiden ini menyebabkan enam ruko, tiga rumah, dan tujuh kendaraan hangus terbakar pada Minggu (tanggal kejadian). Kepolisian Resor Cianjur sedang mendalami penyebab pasti kebakaran tersebut.
Kepala Satlantas Polres Cianjur, AKP Hardian Andrianto, menjelaskan bahwa kebakaran bermula dari truk tangki yang hilang kendali dan terguling. Truk yang membawa 2.400 liter BBM tersebut tumpah di lokasi kejadian setelah menghantam truk bermuatan air mineral yang sedang parkir di pinggir jalan.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Beberapa saat setelah kecelakaan, percikan api muncul dan memicu kebakaran di beberapa titik di kawasan itu. Api membakar bangunan ruko, termasuk pos polisi yang ada di dekatnya, serta empat kendaraan yang terparkir di depan pos tersebut.
Tim Inavis Polres Cianjur dan Damkar Cianjur sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan sumber percikan api. Saksi mata melaporkan bahwa percikan api berasal dari arah tumpahan BBM di bundaran Perintis Kemerdekaan-Pasirhayam.
Menurut Hardian, setelah truk terguling dan BBM tumpah ke jalan, kebakaran tidak terjadi secara langsung. Beberapa menit kemudian, percikan api terlihat menyambar BBM yang sudah mengalir beberapa puluh meter. Saksi mata juga melihat api menyala di saluran air di sekitar lokasi dan mendengar beberapa kali ledakan keras, yang membuat warga panik dan menjauh dari lokasi.
Di antara kejadian tersebut, seorang pengendara sepeda motor terkena sambaran api dan segera dibawa ke RSUD Sayang Cianjur untuk mendapatkan perawatan medis.
Hingga Minggu pagi, petugas gabungan masih berupaya mengevakuasi kendaraan yang terbakar dengan mobil derek. Garis polisi terpasang dari Bundaran Pasirhayam hingga lokasi truk terguling. Sementara itu, petugas Damkar Cianjur terus melakukan pendinginan untuk mencegah api menyala kembali di bangunan yang terbakar.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika