REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jembatan ambruk yang menghubungkan dua RW di Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, akan diperbaiki tahun ini. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor akan melakukan percepatan perbaikan
Sekretaris Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina, mengatakan, perbaikan jembatan yang melintang di atas aliran Sungai Cibalok ini sudah masuk ke anggaran 2023. “Nominalnya sekitar Rp 800 juta. Tapi, tadi Pak Wakil bilang bagaimana prosesnya supaya segera dipercepat,” ujar Rena, Selasa (28/2/2023).
Rena menjelaskan, Dinas PUPR Kota Bogor telah memanggil konsultan perencana untuk merevisi rencana gambar yang sudah kami buat. Revisi dilakukan lantaran ada perbedaan panjang dan lebar yang harus diperbaiki, sesuai dengan kondisi eksisting setelah jembatan itu rusak.
Diperkirakan, kata dia, revisi gambar akan dilakukan selama lima hari. Setelah itu akan ditentukan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan Rencana Anggaran Belanja (RAB), hingga proyek perbaikan jembatan siap untuk masuk lelang.
“Nah lelang juga dipercepat. Jadi mudah-mudahan proses lelang sekitar sebulan, akhir Maret atau awal April bisa kami lakukan pengerjaan,” tuturnya.
Sementara itu, terkait puing-puing jembatan yang ambruk ke aliran sungai, Rena mengatakan pihaknya akan melalukan perbaikan dan membongkarnya. “Itu akan kami perbaiki dan bongkar, lalu kami buang. Jadi tidak akan menghalangi aliran sungai,” ujarnya.
Sebelumnya, diberitakan jembatan di Jalan Raya Tajur, Gang Warung Pala, RT 04/02, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor ambruk pada Senin (27/2/2023). Jembatan penghubung RW 02 dan RW 07 ini, ambruk akibat hujan berintensitas tinggi dan kondisi jembatan yang sudah rapuh.
Lurah Muarasari, Mugya Mulyana, mengatakan ambruknya jembatan ini mengakibatkan putusnya akses jalan antara dua RW. Serta penghubung ke Jalan Raya Tajur.
Mugya menjelaskan, kondisi jembatan yang ambruk sebenarnya sudah lama tergerus aliran air di bawahnya. Di samping itu, jembatan yang dulunya bisa digunakan untuk akses kendaraan roda dua, roda empat, dan pejalan kaki ini juga mengalami longsor di sisi jembatan.
“Waktu itu ditutup juga untuk akses kendaraan roda empat. Jadi jembatan ini hanya dialalui untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Akhirnya pada haari ini, jembatannya ambruk dan tergerus mengakibatkan lumpuh total semua akses yang bisa dilalui,” jelas Mugya.