Rabu 01 Mar 2023 07:31 WIB

Ridwan Kamil Intruksikan Bapenda Jabar Tahun Ini Jaga Tren Positif Pendapatan

Smart tax for smart people memberikan layana customer statisfaction paling utama.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik memberi keterangan pers.
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik memberi keterangan pers.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengintruksikan, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) melanjutkan tren positif yang sudah dicapai pada tahun lalu. Dia pun mengapresiasi inovasi layanan yang sudah berjalan dengan memanfaatkan teknologi digital. 

Realisasi pendapatan Jabar pada 2022 melebihi target hingga 104 persen, yakni Rp 32,7 triliun. Kontribusi terbesar masih dari pajak kendaraan bermotor, BBNKB, PBBKB, ditambah pajak air dan pajak rokok yang mengalami kenaikan.

Wajib pajak yang memanfaatkan layanan digital pun meningkat. Salah satu indikatornya, transaksi SAMBARA atau samsat on line mencapai 741 ribu transaksi dengan volume penerimaan sebesar Rp 685 Miliar.

Menurut Ridwan Kamil, penggunaan pajak terus dimaksimalkan untuk membangun fasilitas publik hingga pemanfaatan untuk kegiatan sosial atau kesehatan. Hal tersebut, beririsan dengan banyak perbaikan di berbagai sektor. Seperti pertumbuhan ekonomi membaik, desa tertinggal sudah nol dan lain sebagainya.

“Hingga bulan ini, sudah ada 500 penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pertumbuhan ekonomi tertinggi ada di Jabar, 5,45 persen. Tahun lalu, kata dia, kemiskinan turun," Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil di Forum Bapenda ‘Smart Tax for Smart People’, Selasa (28/2).

Dari uang pajak, kata dia, hanya Jabar yang bisa memberikan dana desa Rp 700 miliar ke desa tiap tahun. "Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 3,5 triliun (lima tahun) yang dimanfaatkan membuat desa digital, melatih orang memanfaatkan smart device,” katanya.

Emil berharap, Bapenda Jabar bisa bekerja keras untuk mencapai target. Apalagi, sekarang pandemi Covid 19 sudah terlewati.

“Tolong kerja keras. Sampaikan bahwa hasil pajak menjadikan provinsi Jawa Barat menjadi terbaik. Semua saya spending (hasil pajak) dengan smart. Kita sudah lewati pandemi, disrupsi, sekarang kita kerja. Saya kira itu semangat dari saya. Selamat memaksimalkan kinerja,” katanya.

Emil meminta, layanan digital terus digalakkan untuk memudahkan wajib pajak. Di sisi lain, dia meminta, tren positif pendapatan bisa terus dipertahankan hingga bisa melebihi target.

Di tempat yang sama, Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik mengatakan, siap menjalankan intruksi Ridwan Kamil mengenai kenaikan pendapatan hingga mempermudah pelayanan bagi wajib pajak. Dalam forum Bapenda Jabar pun akan dibahas mengenai strategi mengenai hal tersebut.

Smart tax for smart people ini upaya memberikan sebuah layanan ya customer statisfaction (kepuasan konsumen) ini paling utama,” katanya.

Dedi mengatakan, program relaksasi pajak dan kebijakan yang meringankan tetap akan dihadirkan pada tahun ini. Namun, kemungkinan besar ada pula sisi punishment, seperti penghapusan nomor kendaraan. Yakni, undang-undang nomer 22 tahun 2009 pasal 74 tentang penghapusan data registrasi kendaraan bermotor bagi penunggak pajak dua tahun setelah masa berlaku STNK

Hal lainnya adalah mencari solusi agar pendapatan melebihi target yakni memperkuat sisi intensifikasi dan ekstensifikasi. Semua digali dalam forum Bapenda tersebut.

“Mobil listrik ini di Jabar baru ada kurang lebih sekitar 3.000-an lah ya. Nah memang targetnya di tahun 2030 itu 30 persen pengguna di jalan raya itu sudah menggunakan mobil listrik berarti kan terkena dampak kita. Nah makanya kita mencoba ekstensifikasi ya ini momentum juga di forum OPD ini ya masukan-masukannya,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement