REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Jawa Barat, terus berupaya memperluas penerapan program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). Sejauh ini, dikabarkan program tersebut diterapkan di sekitar 120 dari 151 kelurahan wilayah Kota Bandung.
Kampung KB merupakan program nasional. Kampung KB ini didefinisikan sebagai satuan wilayah setingkat desa, di mana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), keluarga, dan masyarakat.
Menurut Kepala DPPKB Kota Bandung Dewi Kaniasari, yang akrab disapa Kenny, sejak digalakkan pada 2016, di Kampung KB sudah dijalankan berbagai kegiatan penguatan dan pemberdayaan keluarga, seperti dari sisi ekonomi, keagamaan, lingkungan, juga sosial.
Namun, Kenny mengakui, hingga kini publikasi dan promosi Kampung KB masih terbilang minim, sehingga belum banyak diketahui masyarakat umum.
“Nanti kita akan coba road show ke Kampung-Kampung Keluarga Berkualitas yang ada, untuk dijadikan percontohan, agar program ini bisa diaktualisasi dan diaktivasi oleh DPPKB bekerja sama dengan komunitas, unsur kewilayahan, dan seterusnya,” ujar Kenny kepada Republika, Rabu (1/3/2023).
Salah satu tujuan utama dari program Kampung KB ini adalah meningkatkan kualitas SDM, yang diharapkan juga berdaya saing. “Tujuan besarnya adalah, saat keluarga sudah berkualitas, maka SDM Kota Bandung dapat lebih kompetitif karena seluruh keluarga di Kota Bandung sudah bisa menyadari pentingnya asupan, hak, dan kebutuhan anak-anak sebagai penerus bangsa,” kata Kenny.
Menurut Kenny, jika keluarga-keluarga di Kota Bandung berkualitas, diharapkan dapat mendorong tercapainya Indonesia Generasi Emas 2045. Kenny pun berharap program Kampung KB di Kota Bandung dapat terus diperluas. “Targetnya harus 151 kelurahan. Mudah-mudahan di 2023 atau 2024 bisa terpenuhi,” kata Kenny.