Kamis 02 Mar 2023 14:06 WIB

Madrasah Terdampak Gempa Cianjur Dapat Bantuan Rp 13,2 Miliar

Madrasah penerima bantuan terdaftar secara resmi di Kemenag.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani.
Foto: istimewa/doc humas
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyalurkan bantuan senilai Rp 13,2 miliar untuk madrasah terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Bantuan itu bersumber dari dana program Realizing Education’s Promise-Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) atau yang lebih dikenal dengan Madrasah Reform. 

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, menyampaikan, langkah ini merupakan bentuk kepedulian Kemenag kepada madrasah terdampak gempa agar dapat segera memberikan layanan pendidikan.

“Anggaran Rp 13,2 miliar akan disalurkan ke 64 madrasah, terdiri atas enam Madrasah Aliyah, 22 Madrasah Tsanawiyah, 21 Madrasah Ibtidaiyah, dan 15 Raudlatul Athfal," kata Ramdhani melalui pesan tertulis kepada Republika, Kamis (2/3/2023).

Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Moh Ishom, mengatakan, bantuan yang diberikan beragam, sesuai kondisi kerusakan madrasah, mulai dari rusak berat, sedang dan rusak ringan. Seluruh madrasah penerima bantuan sudah disurvei, didata, dan dilakukan asesmen oleh ahli konstruksi dari Bank Dunia dan Kemenag.

“Atas pertimbangan darurat dan dalam rangka percepatan dukungan untuk akses pembelajaran, dana bantuan afirmasi khusus Cianjur dapat diberikan kepada madrasah terdampak gempa, baik yang sudah masuk dalam daftar penerima BKBA (Bantuan Afirmasi dan Bantuan Kinerja) maupun yang tidak masuk dalam daftar tersebut," ujar Ishom.

Dia menegaskan, yang pasti, madrasah penerima bantuan terdaftar secara resmi di Kemenag sebagai satuan pendidikan dan termuat dalam data EMIS Kemenag.

Ketua Project Management Unit Realizing (PMU) REP-MEQR, Abdul Rouf, menambahkan, proses pencairan akan dilakukan oleh bank penyalur yang telah bekerja sama dengan Kemenag.

"Saat ini, madrasah yang akan menerima bantuan, sudah menerima Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait penggunaan dana bantuan,” ujarnya.

Rouf menegaskan, semua proses pencairan, tidak ada potongan apapun. Jika ada pihak-pihak yang melakukan pemotongan di luar peraturan perundang-undangan, harap melaporkan ke pihak Kemenag.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement