Jumat 03 Mar 2023 13:03 WIB

Pos Indonesia  Perkuat Digital Hub dan Digital Entrepreneurship

Pos Indonesia telah melakukan transformasi bisnis berbasis digitalisasi.

Direktur Bisnis Kurir & Logistik Siti Choiriana menunjukkan layanan PosPay.
Foto: Istimewa
Direktur Bisnis Kurir & Logistik Siti Choiriana menunjukkan layanan PosPay.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pos Indonesia terus berkomitmen mendukung percepatan ekonomi melalui pengembangan digital hub dan digital entrepreneurship di Indonesia. Transformasi digital telah dilakukan Pos Indonesia dalam menyokong kemudahan bagi terbentuknya ekosistem ekonomi digital yang lebih baik. 

Hal itu disampaikan Direktur Bisnis Kurir & Logistik PT Pos Indonesia Siti Choiriana atau Ana, saat menjadi pembicara pada acara pembukaan Green Tech Safari 2 yang digelar Kementerian PPN/Bappenas dan GIZ GmbH Jerman di Surabaya, Kamis (2/3/2023). 

Menurut dia, Pos Indonesia telah melakukan transformasi bisnis berbasis digitalisasi sejak beberapa tahun lalu. "Transformasi digital dilakukan sebagai sebuah keniscayaan merespons perkembangan zaman revolusi industri 4.0. Di mana hampir semua aktivitas masyarakat mengandalkan teknologi digital sebagai basis utamanya," ujarnya. 

Transformasi digital dilakukan Pos Indonesia pada layanan kurir dan logistik, melalui aplikasi PosAja!. PosAja! adalah layanan kurir berbasis platform fully digital

Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi masyarakat melakukan pengiriman barang tanpa keluar rumah tetapi cukup dari handphone. Proses pick up hingga hingga drop dilakukan oleh ribuan O-Ranger yang telah terhubung secara online. 

"PosAja! telah menjadi platform digital kurir yang telah memudahkan banyak masyarakat dan pelaku usaha di Indonesia dalam mengembangkan bisnisnya. PosAja! telah di download lebih dari 452 ribu pengguna dengan rating 4.4 atau tertinggi dibandingkan digital service ekspedisi lainnya," ujar Ana dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (3/3/2023)

PosAja! telah mengoneksikan jutaan  pengguna dengan jaringan pengiriman  42.819 drop points, 12.995 Agen Pos, 4.500 Kantor Pos, dan ribuan O-Ranger di seluruh Indonesia. Pos Indonesia juga memiliki jaringan internasional ke 228 negara di dunia, karena posisi Pos Indonesia sebagai anggota UPU. Jaringan UPU memiliki benefit tarif lebih murah dalam melakukan pengiriman internasional. 

"Kami juga memiliki STORI, sebuah layanan pemenuhan pesanan (fulfilment),  mulai dari inbound, storing, quality control, packing, labeling, hingga outbound delivery berbasis digital bagi UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). STORI telah hadir di 152 titik untuk mempermudah bisnis UMKM," imbuh dia. 

Pos Indonesia, lanjut dia, juga telah berkolaborasi dengan e-commerce E-Peken. Pos Indonesia menjadi perusahaan pengiriman E-Peken yang menghubungkan antara toko kelontong dan UMKM dengan konsumen di Kota Surabaya. E-Peken hadir untuk mendorong UMKM memperluas pemasaran dan mendukung ekonomi kerakyatan. 

Berbagai kemudahan yang dilakukan Pos Indonesia ini, kata Ana, adalah komitmen BUMN-nya mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ini sejalan dengan upaya pemerintah menargetkan ekonomi berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

Diketahui, acara Green Tech Safari 2 digelar oleh Kementerian PPN/Bappenas dan GIZ GmbH Jerman. Keduanya melakukan kerja sama melalui proyek hibah Digital Transformation Center (DTC) and Make-IT indonesia. Acara ini digelar dalam rangka mendukung ekosistem digital di Indonesia khususnya berkaitan dengan startup teknolog hijau. 

Green Tech Safari membahas mengenai inisiatif, inovasi, dukungan startup, organisasi pendukung, maupun komunitas dalam membangun ekosistem startup teknologi hijau di Indonesia. Acara tersebut digelar di Kota Surabaya mengingat potensi sebagai pusat pengembangan startup digital nasional dan kebijakan yang mendukung lainnya. Serta sebagai upaya memperlihatkan potensi untuk dikenal oleh Uni Eropa khususnya Jerman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement