Selasa 14 Mar 2023 08:02 WIB

Sempat Ditutup, Wisata Ranca Upas akan Dibuka Kembali

Ajang sepeda motor trail dan offroad resmi dilarang diselenggarakan di kawasan hutan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Petugas Perhutani menanam bibit bunga lagi di Ranca Upas di jalur yang dirusak komunitas trail.
Foto: Dok Perhutani
Petugas Perhutani menanam bibit bunga lagi di Ranca Upas di jalur yang dirusak komunitas trail.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wisata Ranca Upas di Ciwidey, Kabupaten Bandung, sempat ditutup sementara buntut peristiwa kerusakan ribuan bunga rawa akibat terlindas sepeda motor trail pada ajang trail. Namun saat ini, pengelola akan membuka kembali objek wisata tersebut.

"Iya akan dibuka (Ranca Upas)," ujar Ronald Sekretaris Perusahaan PT Perhutani Alam Wisata saat dikonfirmasi, Selasa (14/3/2023).

 

photo
Massa yang tergabung dalam Aliansi Pecinta Alam Jawa Barat melakukan aksi di depan Kantor Perum Perhutani Divre Jabar dan Banten, Jalan Soekarno Hatta, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/3/2023). (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

 

Dia mengatakan, pembukaan kembali wisata Ranca Upas akan dilakukan berbarengan penanaman 5.000 bibit pohon di lahan yang sempat mengalami kerusakan. Pembukaan kembali wisata dengan penanaman tersebut direncanakan berlangsung hari ini, Selasa (14/3/2023).

"Gerakan penanaman 5.000 bibit pohon dan reopening Ranca Upas," katanya.

Dia melanjutkan, ajang sepeda motor trail dan offroad resmi dilarang diselenggarakan di kawasan hutan buntut kerusakan hutan dan 2.000 edelweis bunga rawa di kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Rehabilitasi dilakukan setelah event trail pada Ahad (5/3/2023) lalu merusak hutan dan lingkungan.

Ronald mengatakan, pengelola wisata Ranca Upas meminta maaf dan prihatin atas peristiwa ajang trail yang merusak hutan dan lingkungan di Ranca Upas, Ciwidey. Pengelola akan memperbaikan pelayanan dari sisi perizinan agar tidak terjadi dampak negatif.

"Segala bentuk kegiatan event berupa trail dan offroad di dalam kawasan hutan dilarang untuk dilaksanakan," ujarnya.

Dia mengatakan, pengelola akan berkolaborasi dengan berbagai instansi dan lembaga untuk melakukan pengawasan. Selain itu memastikan setiap event dilakukan secara profesional, memenuhi ketentuan dan mencegah kerusakan lingkungan.

Ronald melanjutkan, bersama pegiat lingkungan, masyarakat sekitar, dan stakeholder terkait akan melakukan rehabilitasi untuk upaya pemulihan ekosistem di Ranca Upas. Penyelenggara event sendiri telah meminta maaf terkait kejadian di Ranca Upas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement