REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Enam rumah warga dan 17 penghuninya di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, tertimpa tanah longsor. Dari 17 orang yang tertimpa longsor, 11 orang berhasil diselamatkan, dua orang meninggal dunia, dan empat orang sisanya masih dalam pencarian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan longsor terjadi pada Selasa (13/3/2023) sekitar pukul 23.00 WIB. Penyebab terjadinya longsor ialah akibat curah hujan dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah yang labil.
“Dampaknya enam rumah warga mengalami rusak berat, satu tempat ibadah warga rusak berat, dan akses jalur kereta api Bogor-Sukabumi menggantung sepanjang sekitar 15 meter,” kata Theo, Rabu (15/3/2023) dini hari.
Theo menyebutkan, tanah yang longsor memiliki tinggi sekitar 30 meter dan lebar 15 meter. Upaya pembersihan material longsoran pun masih dilaksanakan.
Saat ini, kata Theo, BPBD Kota Bogor dan unsur-unsur lainnya masih berupaya mencari korban yang tertimbun material longsoran. Empat korban yang masih dalam pencarian ialah Y (65 tahun), C (50), AZ (5), dan MY (8 bulan).
“Proses evakuasi atau pencarian korban tertimbun material longsoran (4 Jiwa) tuk proses evakuasi dilanjutkan pagi ini,” ucapnya.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menyebutkan, salah satu korban meninggal dunia merupakan balita berinisial AF (2). Pihak kepolisian juga ikut turun melalukan evakuasi.
“Untuk korban berhasil diselamatkan sementara ada di posko belakang saya ini. Kemudian kita upayakan bersama bantu minuman, makanan, obat-obatan, dan oksigen,” kata Bismo.
Dia menambahkan, lokasi longsor berdekatan dengan Sungai Cisadane dan rel kereta Bogor-Sukabumi. Bahkan, ada bagian rel yang menggantung usai kejadian ini.
“Ini sudah dikomunikasikan dengan Bagian Dalops Kereta untuk tidak digunakan sebagai jalur aktivitas kereta mulai hari ini,” kata Bismo.
Untuk proses tanggap darurat, Bismo terus berkomunikasi drngan BPBD dan instansi terkait. Serta melaporkan ke Wali Kota Bogor Bima Arya yang masih berada di Jerman, melalui pesan singkat WhatsApp.
“Dan terus kita pantau tanggap darurat dengan korban,” pungkas Bismo.