Kamis 16 Mar 2023 09:12 WIB

Longsor Bogor, Pemerintah Akan Relokasi Warga di Sekitar Lokasi Lereng

Relokasi menjadi jalan terbaik menjauhkan para warga dari potensi risiko bencana.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Foto: Republika/Alfian
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan merelokasi para warga terdampak dan yang berada di lokasi rawan tanah longsor Bogor di Kampung Sirna Sari RT 07 RW 04, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan. PAsalnya, lokasi permukiman warga di bawah lereng tebing sepanjang bantaran Sungai Cisadane rawan bencana.

Oleh karena itu, kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, relokasi menjadi jalan terbaik untuk menjauhkan para warga dari potensi risiko bencana. "Masyarakat yang ada di daerah bencana, yang memang di daerah longsor itu sudah tidak layak tinggal di situ, itu akan direlokasi," kata dia dalam siaran pers BNPB, Kamis (16/3/2023).

Dia mengatakan, ada 18 kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut dan beberapa KK yang di tempat longsor sebelumnya belum sempat direlokasi ini pun akan direlokasi.

 Suharyanto mengatakan, bahwa Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan lahan di daerah Pamoyanan. Setelah proses perencanaan selesai, maka pembangunan rumah relokasi akan dilakukan oleh BNPB atas kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

"Di daerah Pamoyanan, Ini dalam proses perencanaan dan persiapan, tanahnya begitu siap nanti pusat, BNPB bekerja sama dengan PUPR akan membangun rumah relokasi untuk satu keluarga satu rumah," kata Suharyanto.

Dalam rangka mendukung percepatan penanganan bencana tanah longsor di Kota Bogor, BNPB juga memberikan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp 500 juta.

Menurut Suharyanto, proses pencarian, pertolongan dan evakuasi harus menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana tersebut.Dalam hal ini, Pemerintah Pusat melalui BNPB akan terus mendukung upaya pencarian sampai para korban ditemukan.

"Kita akan semaksimal mungkin bahu membahu, pemerintah pusat dan daerah untuk menemukan korban yang masih hilang itu empat. Sampai ketemu. Mudah-mudahan dalam waktu beberapa hari ini bisa ketemu," ujar Suharyanto.

Lebih lanjut, dukungan pemerintah pusat dalam bentuk DSP tersebut diharapkan dapat digunakan untuk percepatan proses pencarian, pertolongan dan evakuasi keempat warga yang masih tertimbun material longsoran. Di samping itu, Suharyanto juga berharap semoga dengan bantuan DSP tersebut dapat bermanfaat khususnya untuk pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi selama dua minggu, sesuai masa tanggap darurat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bogor.

"BNPB membantu dana operasional dan logistik langsung, sehingga proses pencarian masyarakat yang masih tertimbun termasuk untuk pengurusan pengungsi evakuasi dan segala macam selama tanggap darurat dua minggu ini ditanggung oleh pemerintah pusat melalui BNPB," ujar Suharyanto.

Di samping DSP, BNPB juga menyerahkan dukungan logistik dan peralatan berupa tenda pengungsi 1 unit, matras 250 lembar, selimut 250 buah, sembako 100 paket dan hygene kit 100 paket. Dukungan tambahan tersebut diserahkan Kepala BNPB kepada warga pengungsi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement