Rabu 29 Mar 2023 14:59 WIB

Masuk Pancaroba, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Ciayumajakuning

Saat pancaroba disebut ada potensi hujan lebat dan angin kencang.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Kondisi cuaca.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
(ILUSTRASI) Kondisi cuaca.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), Jawa Barat, disebut memasuki pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau pada akhir Maret ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar waspada akan potensi kondisi cuaca ekstrem pada masa pancaroba.

Prakirawan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, mengatakan, pada masa pancaroba masih ada potensi terjadinya kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, petir, angin kencang, puting beliung, ataupun hujan es.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak yang bisa ditimbulkan akibat potensi cuaca ekstrem tersebut,” kata dia, Rabu (29/3/2023).

Di wilayah Kabupaten Kuningan, terdata sejumlah kejadian bencana belakangan ini. Kejadian bencana ini rata-rata diawali hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama beberapa jam.

Pada Sabtu (25/3/2023), dilaporkan setidaknya sembilan kejadian bencana yang tersebar di sejumlah titik. Bencana yang terjadi berupa banjir bandang, banjir, gerakan tanah, juga longsor.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, sejumlah bencana juga terjadi pada Ahad (26/3/2023). Di antaranya longsor tebing di wilayah Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, yang menimpa salah satu rumah warga.

Longsor juga dilaporkan terjadi di wilayah Dusun Babakan, Desa Situgede, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan. Akibat longsor itu, ruas jalan desa sempat tidak bisa dilalui kendaraan. Kondisi longsor pun dilaporkan mengancam satu rumah warga.

Kejadian longsor pun dilaporkan di ruas jalan penghubung Desa Cipedes dan Desa Pinara, Kecamatan Ciniru, tepatnya di Blok Ciparahu, Ahad malam. Longsor membuat jalan penghubung kedua desa sempat tertutup. Sehari kemudian, ruas jalan tersebut kembali bisa dilalui setelah dilakukan pembersihan.

Sementara di Dusun Mulyarasa, Desa Pakapasan Hilir, Kecamatan Hantara, longsor yang terjadi pada Ahad malam lalu mengakibatkan dua rumah warga rusak ringan dan mengancam satu rumah lainnya. Longsor juga memutus akses jalan lingkungan.

“Tidak ada korban jiwa dalam bencana di semua lokasi tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana.

Kabupaten Kuningan dan sejumlah daerah di wilayah Ciayumajakuning diprakirakan akan masuk awal kemarau mulai Mei hingga awal Juni.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement