Rabu 29 Mar 2023 19:56 WIB

Disnakertrans Jabar Jalin Kerja Sama Soal Informasi Kerja di Jepang

Disnakertrans berupaya membuka peluang warga Jabar bekerja di Jepang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pencari kerja.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
(ILUSTRASI) Pencari kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), menguatkan koordinasi dan kerja sama untuk memperluas kesempatan warga bekerja di Jepang. Disnakertrans Jabar sudah menjalin kerja sama untuk mendapatkan informasi pekerjaan di Jepang.

Kepala Disnakertrans Provinsi Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan gambaran situasi pekerjaan yang tersedia di Jepang. Dengan begitu, kata dia, dinasnya bisa mendorong persiapan warga Jabar yang berkeinginan bekerja di Jepang.

“(Disnakertrans) Dapat menyusun perencanaan peningkatan keterampilan bagi para calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jabar, perencanaan penempatannya, serta perencanaan pelindungan pekerja migran tersebut,” kata Rachmat di Kota Bandung, Selasa (28/3/2023).

Menurut Rachmat, Disnakertrans Provinsi Jabar sudah menandatangani kesepahaman kerja sama bidang ketenagakerjaan dengan Prefektur Shizuoka, Jepang, dan Registered Support Organization.

Bagian dari kesepahaman itu, menurut Rachmat, antara lain penyediaan informasi pekerjaan dan implementasi pendidikan, serta pelatihan bagi warga Jabar yang ingin bekerja di Jepang. Termasuk bagi pekerja berketerampilan khusus (specified skilled worker), serta untuk trainee praktik kerja di perusahaan yang berada di Shizuoka.

“Kemudian kami menyediakan informasi bagi perusahaan di Prefektur Shizuoka yang ingin mempekerjakan orang Indonesia, termasuk pekerja berketerampilan khusus, dan menerima trainee praktik kerja dari Jabar,” kata Rachmat.

Rachmat mengatakan, Disnakertrans pun menyediakan informasi bagi warga Jabar yang ingin belajar atau magang di Shizuoka. Dalam kesepahaman yang terjalin, kata dia, mencakup juga promosi pertukaran dan dukungan gaya hidup di antara penduduk Jabar yang tinggal di Prefektur Shizuoka.

Ihwal upaya pelindungan PMI asal Jabar di Jepang, Rachmat mengatakan, pihaknya memiliki aplikasi Sistem Informasi Jaringan Warga Jawa Barat Sejahtera atau “SI JU”.

“Di dalam sistem tersebut, ada sistem pelaporan bagi para PMI mengenai permasalahan yang mereka hadapi. Selain itu, Disnakertrans Jabar selalu berkomunikasi dengan prefektur setempat mengenai situasi ketenagakerjaan yang dihadapi oleh PMI asal Jabar,” kata Rachmat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement