Ahad 02 Apr 2023 18:58 WIB

Empat Jembatan di Cianjur Putus Tersapu Arus Sungai

Jembatan yang putus itu tersebar di tiga kecamatan wilayah Cianjur.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Jembatan putus.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
(ILUSTRASI) Jembatan putus.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Selama satu pekan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendata ada empat jembatan yang putus akibat tersapu arus sungai. Jembatan yang putus itu dilaporkan di wilayah Kecamatan Takokak, Sukanagara, dan Sukaresmi.

Dilaporkan ada dua jembatan yang putus di wilayah Kecamatan Sukanagara, satu di Kecamatan Takokak, dan satu lainnya di Kecamatan Sukaresmi. “Sebagian besar jembatan permanen ambruk tersapu derasnya air sungai,” kata Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Dindin, Ahad (2/4/2023).

Untuk sementara ini, Dindin mengatakan, pihaknya mendorong kecamatan dan desa membangun jembatan darurat yang dapat digunakan lalu lintas warga. Adapun untuk pembangunan kembali jembatan yang putus, kata dia, dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cianjur.

“Harapan kami, pembangunan kembali jembatan yang putus dapat segera dilakukan agar aktivitas warga di tiga kecamatan kembali normal karena selama ini keberadaan jembatan menjadi akses utama dan tercepat bagi warga,” ujar Dindin.

Kepala Desa Simpang, Kecamatan Takokak, Deden, menjelaskan, beberapa hari lalu di daerahnya terjadi banjir yang berdampak terhadap puluhan rumah dan lima hektare sawah siap panen. Selain itu, ada satu jembatan yang putus.

“Yang putus jembatan penghubung antardesa dan kecamatan, sehingga aktivitas warga sempat terisolasi. Namun, hari kedua setelah banjir bandang, kami bersama aparat kecamatan membangun jembatan darurat yang dapat dilalui kendaraan roda dua,” kata Deden.

Deden berharap jembatan yang putus bisa kembali dibangun. Pasalnya, kata dia, jembatan itu merupakan salah satu akses utama warga beraktivitas, termasuk anak sekolah.

“Harapan kami secepatnya dibangun karena jembatan yang putus ini merupakan akses utama penghubung beberapa desa yang setiap harinya ramai dilalui kendaraan,” ujar Deden.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement