Kamis 06 Apr 2023 12:14 WIB

Gerindra Akui Bicarakan Soal Cawapres dengan Khofifah

Khofifah dengan tokoh-tokoh lainnya yang kerap disebut sebagai cawapres potensial.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui, bahwa dirinya bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Senin (3/4) di Surabaya, Jawa Timur. Salah satu yang dibahas adalah terkait pengusungan sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto.

"Ya ada dibicarakan (soal ajakan menjadi cawapres Prabowo), tapi sedikit," ujar Muzani di depan kediaman Prabowo, Jakarta, Rabu (5/4).

Khofifah dengan tokoh-tokoh lainnya yang kerap disebut sebagai cawapres potensial, disebutnya layak menjadi pendamping Prabowo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun, tegasnya, pengusungan cawapres hanya bisa dilakukan oleh partai politik atau gabungan partai politik.

"Karena itu koalisi kami dengan PKB dan InsyaAllah dengan partai-partai lain menjadi sebuah kekuatan besar untuk bagaimana proses kepemimpinan melalui jalan demokrasi ini bisa lebih baik lagi," ujar Muzani.

Kendati demikian, garis besar pertemuan tersebut bukanlah untuk membicarakan ajakan agar Khofifah menjadi cawapres. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas pembangunan dan perkembangan ekonomi di Jawa Timur.

"Jatim adalah salah satu jangkar perekonomian kita yang cukup penting dan pembangunan kita yang paling penting. Karena itu Pak Prabowo agak hirau terhadap persoalan itu, karena itu saya diminta untuk menanyakan hal itu," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Sebelumnya, Muzani mengatakan, bahwa peresmian Sekretariat Bersama (Sekber) adalah bentuk kesolidan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sekber juga menjadi tanda menguatnya Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar menjadi cawapres dari Prabowo.

"Saya kira peristiwa hari ini adalah sesuatu yang memberi isyarat menguatkan ke arah sana," ujar Muzani di Kantor Sekber Partai Gerindra-PKB, Jakarta, Senin (23/1).

Kendati demikian, dia mengatakan, bahwa Partai Gerindra-PKB belum memutuskan siapa calon presiden (capres) dan cawapres yang akan diusung. Sebab, keputusan terkait hal tersebut berada di tangan Prabowo dan Muhaimin yang merupakan mandat Piagam Deklarasi.

"Pak Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra dan Pak Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB keduanya nanti akan membicarakan (capres-cawapres) yang akan diusung," ujar Muzani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement