Jumat 07 Apr 2023 13:42 WIB

Semangat Lansia Belajar Ngaji Dalam Pesantren Ramadhan Rumah Zakat 

Ada ansia yang tak kunjung bisa mengingat perbedaan huruf Alif dan Ba.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Rumah Zakat di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu mengadakan Pesantren Ramadhan Lansia, Jumat (7/4/2023). Kegiatan itu berlangsung selama 1 - 12 April 2023.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Rumah Zakat di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu mengadakan Pesantren Ramadhan Lansia, Jumat (7/4/2023). Kegiatan itu berlangsung selama 1 - 12 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Lantunan suara Alquran langsung terdengar saat memasuki area Rumah Zakat ‘Desa Ramah Lansia’ di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jumat (7/4/2023). Suara itu berasal dari puluhan lansia perempuan yang mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan Lansia di tempat tersebut.

Namun, tak semua lansia itu sudah lancar mengaji. Di tengah-tengah mereka juga terdapat sekelompok lansia yang terbata mengeja huruf Hijaiyah dalam buku belajar mengaji Iqro.

 

photo
Rumah Zakat di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu mengadakan Pesantren Ramadhan Lansia, Jumat (7/4/2023). Kegiatan itu berlangsung selama 1 - 12 April 2023. - (Republika/Lilis Sri Handayani)

 

Bahkan, adapula lansia yang tak kunjung bisa mengingat perbedaan huruf Alif dan Ba. Meski demikian, mereka tak putus asa.

Di tengah segala keterbatasan dalam usia senja, para lansia itu tetap bersemangat untuk bisa membaca Alquran. Pembimbing mereka pun dengan sabar mengajari mereka.

Relawan Inspirasi Desa Berdaya Tegalurung Rumah Zakat, Lastri Mulyani, menjelaskan, jumlah peserta Pesantren Ramadhan Lansia mencapai 40 orang.

‘’Separuhnya (setengah dari jumlah peserta) sudah lancar mengaji, separuh laginya masih belajar Iqro,'’ terang Lastri.

Lastri mengatakan, kegiatan Pesantren Ramadhan Lansia merupakan program rutin yang dijalankannya untuk para lansia di bulan Ramadhan. Tahun ini, jumlah pesertanya mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang mencapai 35 peserta.

‘’Pesantren Ramadhan Lansia kali ini merupakan tahun ketiga. Peserta tahun kemarin ada yang sudah meninggal, tapi peserta yang sekarang mengajak teman-temannya sehingga jumlah peserta sekarang bertambah,'’ tutur Lastri.

Tak hanya sekedar program rutin, lanjut Lastri, kegiatan itu juga dimaksudkan agar para lansia memiliki kegiatan yang bermanfaat dan tetap produktif di bulan Ramadhan. Mereka tak hanya menjadi kaum rebahan yang menunggu waktu berbuka puasa. Pesantren Ramadhan Lansia berlangsung pada 1-12 April 2023, pukul 09.30 WIB – 11.30 WIB.

Dalam kegiatan itu, para peserta rutin membaca Alquran. Bagi yang sudah lancar mengaji, mereka ditargetkan bisa khatam lebih dari tiga kali sepanjang kegiatan tersebut. ‘’Ini sudah khatam sekali, mau dua kali khatam,'’ tutur Lastri.

Selain mengaji, kegiatan dalam Pesantren Ramadhan Lansia juga diisi dengan berbagai kegiatan edukasi. Para pematerinya dihadirkan secara bergantian, seperti dari pengurus DKM masjid setempat, Dinas Kesehatan, Puskesmas Balongan, UPTD KB maupun kepala KUA setempat.

Berbagai materi yang disampaikan merupakan hal-hal yang berkaitan dengan lansia. Seperti soal gizi makanan bagi lansia, pelatihan gerakan senam mencegah stroke ataupun pengecekan kesehatan.

Tak hanya bersifat pasif, pemberian materi edukasi juga berlangsung secara interaktif. Pemateri pun memberikan kuis untuk mengetahui sejauh mana daya tangkap para lansia terhadap materi yang disampaikan.

Bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar, maka diberi hadiah. Peserta pun berlomba-lomba mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Gelak tawa dan keceriaan pun mewarnai jalannya kegiatan. Meski akhirnya, hadiah pun diberikan kepada seluruh peserta untuk menambah semangat mereka.

Salah seorang peserta, Mak Karci (80 tahun), mengaku, senang dan sangat antusias mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan Lansia. Dia juga bersemangat belajar mengaji.

‘’Dulu Mak Karci tidak pernah belajar ngaji, tidak pernah sekolah. Jadi senang sekali di sini bisa belajar ngaji, walaupun umur sudah tua. Apalagi banyak temannya, pikiran jadi terbuka lebar, badan sehat,'’ tutur Mak Karci.

Mak Karci pun terlihat bersemangat belajar mengeja huruf demi huruf Hijaiyah dalam pembelajaran Iqro satu. Dia pun kerap harus mengulang bacaan huruf Hijaiyah yang terlupa.

‘’Bacanya diulang-ulang terus. Kalau saya lupa, ya gak bunyi, diem aja. Setelah diajarin sama pembimbing, baru bisa bunyi lagi,'’ ucap Mak Karci, disambut tawa teman-teman sebayanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement