Selasa 11 Apr 2023 12:06 WIB

Ganjaran Buruh Berjuang Canangkan Pembentukan Komnas Hubungan Industrial

GBB mengumumkan akan menggelar Musyawarah Akbar Buruh Indonesia.

Forum Musyawarah Hubungan Industrial (FMHI) di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).
Foto: Dok. GBB
Forum Musyawarah Hubungan Industrial (FMHI) di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kelompok Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) berkomitmen memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan pekerja atau buruh di Indonesia. Dalam konferensi pers sebelum Forum Musyawarah Hubungan Industrial (FMHI) dimulai, GBB mengumumkan akan menggelar Musyawarah Akbar Buruh Indonesia di Tennis Indoor Senayan pada 28 Mei mendatang. 

Selain untuk membicarakan masalah hubungan industrial dalam Musyawarah Akbar Buruh Indonesia juga akan ada dua agenda utama, yaitu pertama, menetapkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Buruh Indonesia. Kedua, pencanangan pembentukan Komisi Nasional Hubungan Industrial (Komnas HI).

Baca Juga

"Jadi, agenda utama Musyawarah Akbar Buruh Indonesia adalah penetapan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Buruh Indonesia dan Pencanangan Pembentukan Komisi Nasional Hubungan Industrial atau Komnas HI," kata Ketua Umum DPP GBB Lukman Hakim.

Dengan adanya musyawarah akbar yang akan digelar nanti, Lukman berharap tercipta keharmonisan hubungan industrial.

"Harapannya, kami bisa lebih luas jangkauan kami untuk mendapat dukungan suara untuk Pak Ganjar. Kemudian, terciptanya keharmonisan hubungan industrial," ungkapnya di Ballroom Hotel Lenora, Kota Bandung, pada Selasa (11/4/2024).

Dalam Forum Musyawarah Hubungan Industrial (FMHI), Serikat Pekerja Nasional (SPN) DPD Jawa Barat, SPN DPC Bandung, dan Cimahi mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo Presiden 2024 dengan membacakan dan  menandatangani surat dukungan. 

Kemudian, Lukman menegaskan FMHI ini menjadi cikal bakal Komisi Nasional Hubungan Industrial yang akan digagas oleh GBB. 

"Yang jelas, forum ini menjadi satu rangkaian embrio untuk membuat satu lembaga ke depan, yaitu Komisi Nasional Hubungan Industrial yang sekarang kami rintis dari grassroot. Di mana entitas hubungan industrial mulai perusahaan, manajemen, HRD,  dan Serikat pekerja, buruh, dan APINDO. Kami berkolaborasi. Nantinya di saat yang tepat ketika Pak Ganjar menjadi presiden, kami akan membuat komisi ini," ujarnya.

Wakil Ketua Nakerjamsos APINDO Jabar H Komarudin juga menyambut positif forum yang akan menggagas komisi tersebut. Menurut dia, ini sebagai ide yang bagus untuk memperbaiki hubungan industrial di Indonesia. "Ini ide bagus untuk dibentuk komisi Nasional Hubungan industrial ke depan bisa diharapkan sebagai satu kelompok bisa memperbaiki hubungan industrial kita," ucapnya.

Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga Dalam Negeri DPP Serikat Pekerja Nasional Puji Santoso juga berharap gagasan tersebut bisa membawa hubungan industrial di Indonesia lebih baik di Indonesia. 

"Harapannya, dengan konsepsi ini menjadi salah satu embrio lahirnya Komisi Nasional Hubungan Industrial yang akan kami dorong bersama GBB. Semoga bisa membawa hubungan industrial yang lebih baik di Indonesia," ujarnya.

Diketahui, forum musyawarah ini membahas dan menjembatani hubungan industrial antara kepentingan buruh serta perusahaan untuk mencapai titik temu kesejahteraan bersama. Forum tersebut juga dihadiri sekitar 100 buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) di Jawa Barat. Dengan pembicara Ketua Umum GBB Lukman Hakim, Pengurus DPP SPN  Puji Santoso, Wakil Ketua Nakerjamsos APINDO Jabar H Komarudin, Forum HRD Jawa Barat Chandra, dan Akademisi Jabar Wawan Kurniawan.

Lukman menyatakan pihaknya mengadakan forum ini untuk membahas masalah ketenagakerjaan dan menemukan solusinya.

"Kami mengadakan Forum Musyawarah Hubungan Industrial. Kami mengundang 100 peserta di Jawa Barat dan sekitarnya untuk membahas problem-problem ketenagakerjaan dan solusinya. Kami sekaligus mengonsolidasikan GBB di Jawa Barat untuk pemenangan Ganjar Pranowo," ujar Lukman

Sementara itu, Puji Santoso menjelaskan forum musyawarah ini membedah secara detail permasalahan-permasalahan dalam hubungan industrial di Indonesia antara pekerja/buruh dan perusahaan. Misalnya, persoalan K3, pengupahan, sistem kerja. Puji juga mengapresiasi langkah GBB yang menginisiatori FMHI yang juga dihadiri perwakilan APINDO dan akademisi.

"Ini bagian dari upaya-upaya untuk membedah persoalan-persoalan hubungan industrial yang saat ini terjadi di Indonesia. Kami apresiasi GBB yang membuat ruang ini. Karena kami membutuhkan ruang seperti ini. Ada APINDO dan akademisi sehingga menjadi komprehensif," ujarnya.

Puji juga berharap lahirnya gagasan dan konsep hubungan industrial yang nantinya bisa menyejahterakan kaum pekerja/buruh. "Harapannya mulai muncul gagasan dan konsep hubungan industrial yang sesuai dengan diharapkan," ungkapnya.

Kemudian, Komarudin mengatakan pihaknya akan menyampaikan persoalan-persoalan yang dialami buruh lewat forum tersebut ke dewan pimpinan APINDO

"Apa yang terjadi hari ini akan kami sampaikan ke dewan pimpinan APINDO untuk dijadikan bahan kajian," katanya. 

GBB kerap kali aktif merangkul berbagai pihak untuk memajukan kesejahteraan para buruh. Sebelumnya, GBB Lukman Hakim melakukan penandatanganan kerja sama (MoU) dengan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Tangerang di Training Center SPN, Maja, Kabupaten Lebak, Banten, pekan lalu. 

Tidak hanya melakukan MoU saja, GBB dan SPN melangsungkan kegiatan pemberdayaan yang sekaligus sebagai ajang silaturahmi bersama para buruh di wilayah tersebut.

 

"Alhamdullilah GBB dan SPN mengadakan acara Bazar Ganjaran di bulan puasa yang diselenggarakan tujuh hari ke depan serta diramaikan dengan kegiatan memancing gratis dan lomba memancing," ujar Lukman, dilansir dari Antara. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement