Ahad 23 Apr 2023 13:24 WIB

Momen Lebaran, Jembatan Cirahong Ramai Dilintasi Warga

Jembatan Cirahong hanya bisa dilintasi pengguna kendaraan roda dua dan pejalan kaki.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah pengguna kendaraan roda dua melintasi Jembatan Cirahong di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2023). Jembatan itu merupakan jalur alternatif yang menghubungkan wilayah Kabupaten Tasikmalaya dengan Ciamis.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah pengguna kendaraan roda dua melintasi Jembatan Cirahong di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2023). Jembatan itu merupakan jalur alternatif yang menghubungkan wilayah Kabupaten Tasikmalaya dengan Ciamis.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kendaraan roda dua tak hentinya melintas di Jembatan Cirahong wilayah Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada hari pertama Lebaran, Sabtu (22/4/2023). Banyak warga melintasi jembatan yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Ciamis itu untuk bersilaturahim pada momen Idul Fitri.

Salah seorang warga, Tarman (45 tahun), mengaku sengaja melewati Jembatan Cirahong untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan. Pasalnya, saat ini tak ada alternatif jalan yang dekat dari Manonjaya ke Ciamis selain Jembatan Cirahong. “Mau silaturahim ke keluarga di Ciamis, lebih dekat lewat sini. Kalau lewat kota (Tasikmalaya) jauh,” kata warga Manonjaya itu.

Apabila melalui Kota Tasikmalaya, waktu tempuh perjalanan bisa mencapai sekitar satu jam. Jika lewat Jembatan Cirahong, perjalanan dari Manonjaya ke Ciamis hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit hingga 15 menit.

Menurut Tarman, Jembatan Cirahong sangat membantu untuk lalu lintas warga sekitar. Bukan hanya pada momen Lebaran, melainkan juga dalam kegiatan sehari-hari. “Cuma ya itu kendalanya sekarang hanya bisa buat motor doang. Kalau bisa mobil seperti dulu, kan enak pengguna, tidak perlu jauh memutar ke Kota Tasikmalaya kalau bawa mobil,” ujar dia.

Tarman pun berharap PT KAI dapat meninjau ulang larangan kendaraan roda empat melintasi Jembatan Cirahong. Pasalnya, kata dia, belum ada alternatif jalan Manonjaya-Ciamis yang dekat selain melalui jembatan itu. 

“Kalau mau ditutup, harusnya disediakan dulu alternatifnya. Kalau sekarang kan susah. Soalnya ini sangat mempermudah akses masyarakat,” kata Tarman.

Salah seorang warga yang berjaga di Jembatan Cirahong, Behri (52), mengatakan, volume kendaraan yang melintasi jembatan sudah ramai sejak Sabtu pagi, selepas shalat Idul Fitri. Umumnya pengguna kendaran yang melintas merupakan warga lokal yang hendak bersilaturahim dengan keluarga di momen Lebaran. “Kalau Lebaran memang selalu ramai yang melintas. Biasanya ramainya sampai jam 7 malam,” kata dia, Sabtu sore. 

Menurut Behri, volume kendaraan yang melintasi Jembatan Cirahong pada momen Lebaran bisa naik dua kali lipat dibandingkan hari biasa. “ Ramainya kendaraan yang melintas disebut bisa sampai H+Lebaran.Karena masih banyak warga yang mau bersilaturahim,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan Republika, hanya kendaraan roda dua yang diperkenankan melintasi jembatan yang fungsi utama di bagian atasnya sebagai jalur kereta api itu. Kendaraan yang melintas jembatan sepanjang sekitar 202 meter itu terbilang ramai, baik dari arah Tasikmalaya maupun dari arah Ciamis.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement