Senin 15 May 2023 16:33 WIB

Harga Telur di Kota Bandung Masih Tinggi Capai Rp 33 Ribu per Kg 

Kondisi ini dinilai para pedagang sebagai anomali dan berdampak pada omzet.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Pedagang telur di Pasar Kosambi, Kota Bandung Elis mengatakan harga telur masih tinggi di angka Rp 33 ribu per kilogram setelah tiga pekan lebaran, Senin (15/5/2023).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Pedagang telur di Pasar Kosambi, Kota Bandung Elis mengatakan harga telur masih tinggi di angka Rp 33 ribu per kilogram setelah tiga pekan lebaran, Senin (15/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Harga telur di Kota Bandung masih mengalami kenaikan signifikan pasca-tiga pekan setelah Lebaran 1444 Hijriyah. Kondisi tersebut dinilai para pedagang sebagai anomali dan berdampak pada omzet penjualan yang menurun.

"Lebaran dari awal Rp 30 ribu per kilogram sampai hari ini menjadi Rp 33 ribu per kilogram," ujar Ali, salah seorang pedagang telur di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (15/5/2023).

Dia mengatakan, kenaikan harga telur disebabkan salah satunya karena banyaknya ayam yang diafkir di kandang. Kondisi tersebut membuat penjualan telur menurun.

"Penjualan setelah Lebaran menurun sedikit karena emang harganya masih mahal. Ketersediaan telur ayam 50-50 karena ada afkir ayam," katanya.

Dengan kenaikan harga telur, Ali mengaku jika biasanya membeli telur tiap hari kini menjadi dua hari. Selain itu, para pembeli mengeluhkan harga telur yang terlalu mahal.

"Pembeli ngeluh kalau harga Rp 33 ribu itu terlalu mahal. Telur kan bahan pokok pasti dikonsumsi semua kalangan masyarakat," katanya.

Dia berharap, harga telur dapat kembali normal menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Namun, saat ini kenaikan harga telur belum dapat diprediksi.

"Cuma sekarang itu masih terbilang mahal. Naiknya signifikan. Tahun lalu paling mahal Rp 32 ribu sekarang 33 ribu per kilogram," katanya.

Salah seorang pedagang lainnya, Elis, mengaku kenaikan harga telur saat ini terbilang tidak normal. Sebab kenaikan bisa mencapai Rp 2.000 per kilogram.

"Gak normal kenaikannya. Naiknya biasa Rp 500 ini sekarang Rp 2.000. Ini harga tertinggi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement