REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penembakan terhadap Habib Bahar bin Smith. Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, meminta agar kasus tersebut diusut seadil-adilnya.
"Kalau ada penembakan, ada kejahatan itu diusut. Itu urusan polisi, bukan rahan MUI. Tapi, apa pun kejahatannya harus diusut, mau Habib Bahar, mau sampean, atau kejahatan lain, itu harus diungkap oleh aparat hukum. Diusut seadil-adilnya, hak yang sama pada siapapun yang terkena kejahatan," kata Kiai Cholil seusai menghadiri Halal bi Halal MUI di Hotel Bidakara Jakarta pada Kamis (18/5/2023).
Diketahui penembakan terjadi terhadap Habib Bahar bin Smith di wilayah Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (12/5/2023) lalu. Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, Habib Bahar Bin Smith mengaku mengalami luka di bagian perut diduga akibat tembakan oleh orang tidak dikenal.
Korban setelah peristiwa itu langsung dilarikan ke rumah sakit. Polisi pun masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Roudlatul Fatihah Plered Bantul KH Muhammad Fuad Riyadi atau dikenal dengan panggilan Gus Fuad Plered beberapa waktu lalu melalui kanal Youtube resminya menilai bahwa kasus penembakan terhadap Habib Bahar bin Smith hanyalah sekadar drama yang sengaja dibuat untuk mengalihkan isu tentang persoalan nasab para habib yang tengah menjadi polemik.
Gus Fuad mengatakan, HBS berbohong tentang kasus penembakan pada dirinya sendiri. Dia mengatakan, bahwa kasus penembakan itu hanya untuk mengalihkan tentang persoalan nasib Ba'alawi yang tengah menjadi polemik.