REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Casinih, ibu kandung dari anggota DPR RI, Bambang Hermanto, dikenal sebagai sosok yang baik dan suka berbagi. Perempuan berusia 62 tahun itu menjadi korban pembunuhan.
Salah seorang tetangga rumah Casinih di Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Lidia, mengaku tidak menyangka Casinih meninggal dunia akibat dibunuh. Dia mengaku, kaget ketika kegemparan tiba-tiba terjadi pada Kamis (25/5/2023) malam, saat jenazah Casinih pertama kali ditemukan.
"Malam Jumat tiba-tiba depan rumah tuh ramai. Dikiranya (Casinih) meninggal karena sakit, karena beberapa hari sebelumnya memang tidak kelihatan ke luar rumah,’’ kata Lidia, Sabtu (27/5/2023).
Lidia menjelaskan, Casinih biasanya terlihat menyapu halaman rumah setiap pagi. Saat itulah, korban biasanya menyapanya.
Selain itu, korban juga biasanya menghampiri rumah Lidia, yang kini sedang direnovasi. Korban biasanya menanyakan tentang suara berisik yang timbul dari aktivitas renovasi rumah Lidia.
"Biasanya nyamperin, nanya kenapa berisik-berisik, lagi benerin apa? Sambil becanda-becanda, ngobrol. Tapi (beberapa hari terakhir) kok (korban) gak keluar padahal lagi rame-rame," tutur Lidia.
Lidia, yang rumahnya di samping rumah korban, mengaku, tidak mendengar teriakan suara minta tolong. "Atau mungkin kitanya gak denger. Makanya kaget kok ada pembunuhan di samping rumah," katanya.
Lidia menjelaskan, korban selama ini selalu bersikap ramah dan baik, termasuk kepada orang yang tidak dikenal. Korban juga kerap berbagai makanan kepada tetangganya.
"Ramah sama orang yang gak dikenal juga, baik, suka ngasih," ungkapnya.
Sepeti diketahui, jenazah Casinih ditemukan di dalam rumahnya pada Kamis (25/5/2023) malam. Korban ditemukan oleh salah seorang anaknya, Adam, dengan kondisi kaki dan tangan terikat serta mulut tertutup lakban.
Polisi pun bergerak cepat mengungkap kasus tersebut. Polisi bahkan berhasil menangkap tersangka hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, mengatakan, tersangka adalah seorang laki-laki berinisial T. Menurutnya, tersangka merupakan orang yang kerap disuruh bersih-bersih di rumah korban.
Fahri mengungkapkan, dari hasil interogasi, tersangka mengakui perbuatannya. Tersangka mengatakan, motif perbuatannya itu akibat sakit hati.
"Tapi terkait motif, kita masih melakukan pendalaman lebih lanjut," ungkapnya.