Rabu 07 Jun 2023 00:25 WIB

Manusia Memanfaatkan Bangsa Jin Sejenis Tuyul, Bisakah?

Sebenarnya, manusia yang melakukan hal ini telah tertipu oleh setan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Siluet tuyul (ilustrasi). Meski zaman telah modern, masih banyak orang yang percaya pada hal klenik, salah satunya fenomena tuyul.
Foto: www.freepik.com
Siluet tuyul (ilustrasi). Meski zaman telah modern, masih banyak orang yang percaya pada hal klenik, salah satunya fenomena tuyul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembahasan tentang tuyul tidak pernah habisnya di Indonesia. Namun, kebanyakan masyarakat menganggap bahwa tuyul merupakan makhluk tersendiri. Padahal, tuyul masih termasuk makhluk yang berasal dari bangsa jin.

Seperti diriwayatkan, bentuk tuyul adalah anak-anak yang baru beranjak dewasa, tidak besar dan juga tidak kecil. Namun, yang menjadi pertanyaan apakah jin bisa dimanfaatkan oleh manusia?

 

photo
Warga Kampung Burujul 1, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, memasang spanduk ada tuyul karena sering kehilangan uang, Sabtu (3/6/2023). - (Republika/Bayu Adji P)

 

Pertanyaan ini tidak jarang muncul. Dalam buku Jin dalam Al-Qur’an terbitan Lentera Hati, M Quraish Shihab menjelaskan, kalau yang memanfaatkan dan memperalatnya adalah Nabi Sulaiman dengan merujuk pada teks ayat-ayat Alquran, maka jin bisa dimanfaatkan.

Salah satu permohonan Nabi Sulaiman tercantum dalam Alquran,

“Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkan kepadaku kerajaan yang tidak wajar Engkau anugerahkan kepada selainku” (QS Shad [38]: 35).

Allah SWT telah mengabulkan, antara lain berupa sebagian jin yang ditundukkan untuk bekerja kepada Nabi Sulaiman. Alquran juga menegaskan bahwa jin yang membangkang perintah Allah (untuk tunduk kepada Nabi Sulaiman) akan disiksa (QS Shad [38]: 38).

Sementara itu, menurut M Quraish, Ibnu Taimiyah membagi manusia yang mampu memerintah jin pada tiga tingkat. Pertama, memerintah jin sesuai dengan yang diperintahkan Allah, yakni beribadah hanya kepada-Nya dan taat kepada Rasul-Nya. Siapa yang melakukan ini, ia termasuk wali Allah yang paling utama.

Kedua, memanfaatkan jin untuk tujuan-tujuan mubah atau hal-hal yang tidak dilarang dan tidak dianjurkan, sembari memerintahnya melaksanakan kewajiban dan menghindari larangan Allah SWT. Orang yang seperti ini bagaikan raja. Kalaupun ia termasuk wali Allah, peringkatnya di bawah perintah pertama.

Ketiga, menggunakan jin untuk hal-hal yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, seperti syirik dan membunuh, ataupun mungkin mencuri. Sebenarnya yang melakukan hal ini telah tertipu oleh setan.

“Pembagian Ibnu Taimiyah tersebut menunjukkan pendapat bahwa manusia dapat memerintah jin,” ujar M Quraish.

Maka, jika jin bisa dimanfaatkan manusia, maka tuyul pun demikian. Karena, dalam banyak literatur disebutkan bahwa tuyul juga termasuk salah satu jenis jin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement