Kamis 15 Jun 2023 12:17 WIB

Hadapi El Nino, Jabar Siapkan Strategi Hujan Buatan

Ketersediaan air di sejumlah bendungan besar di Jabar masih dalam kondisi normal.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Perajin menyelesaikan pembuatan batu bata saat panas terik di musim kemarau. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Perajin menyelesaikan pembuatan batu bata saat panas terik di musim kemarau. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketersediaan air di sejumlah bendungan besar di Jawa Barat, sampai saat ini, masih normal. Kondisi ini pun belum terpengaruh oleh kekeringan akibat El Nino. 

Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air Jabar Dikky Ahmad Sidik, ketersediaan air di beberapa bendungan dan waduk di Jabar masih sangat aman untuk memenuhi kebutuhan pertanian dan  air minum. 

"Ketersediaan air pada bendungan yang terintegrasi dengan Sungai Citarum posisinya masih di atas normal alias aman," ujar Dikky, Kamis (15/6/2023).

Dikky mengatakan, bendungan Jatiluhur seluas 230 ribu hektare masih normal dalam mengoperasikan pergiliran air untuk keperluan irigasi sawah. Jadi, belum ada perintah kegiatan bersifat khusus atau pengaturan ketat karena kekeringan. 

Untuk mengantisipasi El Nino, kata dia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak bulan Mei sudah membuat program modifikasi cuaca atau hujan buatan, namun belum dilaksanakan hingga kini. 

"Sudah ada rencana modifikasi cuaca sejak Mei, namun melihat kondisi normal dan masih ada hujan, saat ini belum dilakukan," kata Dikky. 

Sedangkan Waduk Jatigede, kata dia, masih normal dalam memasok kebutuhan air bagi kawasan sekitarnya seperti Sumedang, Cirebon bahkan hingga Indramayu yang terhubung dengan Sungai Cimanuk. 

Bendungan yang baru dibangun juga, kata dia, saat ini sudah siap untuk memberikan pasokan air bagi lahan sawah di Jabar seperti Bendungan Kuningan, Sadawarna, dan Cipanas. 

"Ada yang masih dalam proses penggenangan, kecuali Bendungan Kuningan sudah beroperasi untuk memasok wilayah Kabupaten Kuningan dan Brebes, Jawa Tengah," katanya. 

Menurut Dikky, ketersediaan air saat ini masih sangat aman dengan catatan tidak ada perubahan jadwal tanam yang mendadak atau di luar kalender tanam yang disepakati. 

"Jangan sampai Agustus masih memaksa tanam padi bukan palawija, jadi harus sesuai dengan jadwal tanam agar pengairan bisa normal terus," katanya.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement