Sabtu 24 Jun 2023 05:19 WIB

Prabowo Si Kopassus

Prabowo Subianto menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-15.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Letjend Prabowo Subianto.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Letjend Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, Kopassus memang layaknya kulit bagi sosok seperti Prabowo Subianto. Tidak peduli berubah warna, tidak peduli apa saja baju yang dipakai menutupinya, kulit itu akan terus menempel di tubuh Prabowo.

Sudah banyak kejadian yang mengonfirmasi itu. Salah satunya bisa kita lihat ketika Prabowo, sebagai Menteri Pertahanan, mengunjungi Sespim Lemdiklat Polri di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (16/6).

Prabowo hadir sebagai pembicara dalam Dialog Kebangsaan. Sekitar 09.02 pagi, Prabowo yang selesai menjadi pembicara akhirnya ke luar dari Gedung Utaryo, menemui awak media untuk melakukan sesi wawancara cegat.

Setelah itu, Prabowo sebenarnya menuju mobilnya karena harus menghadiri acara lain di Koramil Lembang. Tapi, ternyata di luar menuju mobil sudah ada sembilan personel Brimob bersenjata lengkap yang berbaris rapi.

Prabowo lalu berbalik untuk menyalami dan sambil sedikit melakukan perbincangan tentang asal daerah dari masing-masing personel Brimob tersebut. Satu demi satu dia salami dan diberikan kenang-kenangan.

Namun, ada kejadian unik ketika Prabowo selesai dengan personel ketujuh yang ternyata berasal dari Batujajar. Ketika hendak menemui personel kedelapan, Prabowo menoleh balik dan kembali menanyakan pertanyaan.

"Orang tuamu apa," kata Prabowo.

"Siap, purnawirawan Kopassus," ujar personel tersebut.

Mendengar itu, Prabowo kaget dan langsung bergegas kembali ke personel tersebut. Ternyata, Prabowo memberikan satu lagi kenang-kenangan yang dipesankan agar dapat diberikan kepada orang tua dari personel tersebut.

"Kopassus? Kalau gitu kasih bapakmu ya, kenang-kenangan dari saya, mungkin dulu dia anak buah saya," kata Prabowo.

"Siap, terima kasih," ujar personel tersebut dengan suara yang terdengar sedikit melembut usai dititipkan kenang-kenangan untuk orang tuanya.

Setelah selesai menyalami personel Brimob tersebut, Prabowo bergegas menuju mobil dan meninggalkan lokasi. Tapi, kejadian ini memang semakin menunjukkan kalau Prabowo dan Kopassus memang tidak terpisahkan.

Sebelum terjun ke dunia politik, Prabowo memang merupakan perwira tinggi militer, bahkan pernah menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-15. Prabowo menjabat mulai 1 Desember 1995-20 Maret 1998. 

Pembela rakyat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, meminta aparat teritorial mampu jadi pembela rakyat. Ia merasa, itu salah satu kunci dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang penuh dengan kerukunan.

Ia menekankan, penting bagi semua aparat teritorial ada di tengah rakyat, membantu mengatasi kesulitan rakyat. Sebagai pembela, penting bagi aparat teritorial ini menjaga kekompakannya dengan rakyat.

"Teritorial harus sangat dekat, sangat erat selalu dekat sama rakyat, selalu jadi pelayan rakyat, pembela rakyat," kata Prabowo.

Hal itu disampaikan saat Prabowo kembali salurkan puluhan motor untuk Babinsa. Ini merupakan kesekian kalinya pembagian motor untuk Babinsa dilakukan dengan target 80 ribu motor di seluruh Indonesia.

Prabowo menuturkan, untuk mewujudkan kehidupan masyrakat yang rukun aparat teritorial harus terus memperluas kerja sama. Termasuk, dengan semua unsur-unsur kemasyarakatan yang sudah ada.

Semua unsur, lanjut Prabowo, tidak boleh membiarkan ada pihak-pihak yang ingin mengadu domba bangsa dan rakyat. Ia menegaskan, kerukunan, persatuan, kedamaian adl kunci dr perdamaian.

"Kerukunan, persatuan adalah kunci dari kemakmuran," ujar Prabowo.

Terlebih, dia mengingatkan, bangsa kita berada di ambang kebangkitan, ekonomi jadi salah satu yang terkuat. Prabowo mengaku bersyukur atas pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Sebab, pada masa inilah Indonesia dinilai oleh dunia sebagai salah satu pemerintah yang berhasil dalam memimpin negara keempat terbesar di dunia. Karenanya, penting menjaga kerukunan bangsa.

"Kita butuh persatuan, kerukunan, ketenangan. Rakyat menghendaki ketenangan, kesejukan supaya ekonomi baik, ada kemakmuran dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement