Selasa 04 Jul 2023 06:01 WIB

Ada Perubahan di Polri, Legislator: Di Masa Silam Ada Kekeliruan

Anjloknya kepercayaan publik terhadap Polri disebabkan sejumlah perilaku anggotanya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri berziarah serta tabur bunga ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Foto: Dok Mabes Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri berziarah serta tabur bunga ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pembenahan yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di institusi kepolisian, berdampak positif pada meningkatnya kepercayaan publik terhadap Polri. Ke depan, harus dipastikan adanya kekompakan di internal Polri dalam proses pembenahan tersebut.

"Harus diakui ada perubahan, ada perbaikan. Di masa silam ada kekeliruan, ada kesalahan-kesalahan dan Pak Kapolri telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka," ujar Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/7/2023).

Permintaan terbuka oleh Listyo menjadi momentum perbaikan secara menyeluruh di internal kepolisian. Termasuk pembenahan pelayanan ke masyarakat, yang sebelumnya menjadi salah satu yang disorot oleh masyarakat.

Ke depan, harus dipastikan adanya kekompakan di internal Polri dalam proses pembenahan tersebut. Sebab segala visi dan misi yang disampaikan Listyo tak akan terealisasi tanpa kekompakan di internalnya.

"Kepolisian harus menunjukkan langkah-langkah pembenahan yang lebih serius, yang lebih nyata, sehingga langsung dirasakan oleh masyarakat," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya yang menunjukkan peningkatan kepercayaan publik terhadap Polri. Pada survei yang dilakukan pada 20 sampai 24 Juni 2023, kepercayaan publik terhadap institusi tersebut sebesar 76,4 persen, terbagi sangat percaya (10,8 persen) dan cukup percaya (65,6 persen).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, bahwa angka tersebut merupakan peningkatan yang signifikan. Ketimbang kepercayaan publik terhadap Polri pada September 2022 yang sebesar 62,6 persen.

"Kepolisian juga mulai pulih, jadi yang percaya terhadap polisi di bulan Juni 2023 itu udah mencapai 76,4 persen yang mengatakan sangat percaya 10,8 persen, kita gabung dengan yang mengatakan cukup percaya," ujar Burhanuddin dalam rilis daringnya, Ahad (2/7/2023).

Dia menjelaskan, anjloknya kepercayaan publik terhadap Polri disebabkan oleh sejumlah perilaku anggotanya hingga kasus penembakan yang dilakukan Ferdy Sambo. Dia tak menampik, dalam waktu kurang dari setahun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berhasil meningkatkan angka tersebut.

"Belakangan pulih lagi, on the track ya selama beberapa bulan terakhir. Sekarang sudah 76 persen, tinggal 4 persen untuk kembali pada performa terbaik mereka di 2021 bulan November," ujar Burhanuddin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement