Jumat 14 Jul 2023 00:25 WIB

Ini Cerita Mantan Driver Ojol Digoda Pria LGBT

Perlakuan mereka makin terang-terangan termasuk terhadap pengemudi ojol.

Rep: Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Komunitas LGBT Uganda
Foto: EPA/DAI Kurokawa
Ilustrasi Komunitas LGBT Uganda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) tampaknya makin terbuka di tengah gempuran penolakannya. Perlakuan mereka makin terang-terangan termasuk terhadap pengemudi ojek online atau ojol.

Mantan pengemudi ojol dari aplikasi Gojek, Maksus menceritakan pengalaman membawa sekurangnya dua penumpang yang ia duga penyuka sesama jenis. Saat itu, ia tidak menyangka akan diperlakukan tak senonoh ketika membawa penumpang tersebut.

"Penumpang pertama, laki-laki. Tampang dan penampilannya seperti pria pada umumnya. Namun, ketika di tengah jalan dia duduk sangat menempel dengan saya bahkan hingga memeluk," kata Maksus kepada Republika pada Kamis (13/7/2023).

Dia mengatakan kerap menghindari kontak tubuh saat berkendara dengan pria tersebut. Namun, penumpang ojol itu tetap dengan aksinya menempelkan badan hingga kemaluannya kepada pengemudi.

Hingga pada Maksus menurunkan penumpang tersebut, pria yang diduga gay meminta nomor teleponnya. Usai beberapa jam hingga keesokan harinya, pria tersebut terus menghubungi Maksus.

"Setelah itu dia minta simpan nomor saya, dan telepon terus ajak ketemuan, goda-goda gitu," kata dia.

Sementara itu, cerita penumpang kedua yang ia duga adalah gay karena berpenampilan "melambai". Laki-laki tersebut awalnya berkelakuan seperti layaknya penumpang lainnya, namun setelah turun dan menyelesaikan perjalanannya, dia terus menghubungi Maksus dan mengajak berkencan.

"Penumpang yang kedua ini sudah terlihat kecewek-cewekan, putih, pakai kalung, saya antar ke daerah Kemang dari Pasar Minggu. Nggak ada yang aneh selama perjalanan, namun setelah selesai dia mendapatkan kontak saya, kalau dulu Gojek ada nomornya kan ya, dan saya kerap dihubungi diajak makan bareng, ketemuan dan keluar bareng," cerita Maksus.

"Tapi saya tolak itu semua. Sempet ngeladenin karena positif awalnya, namun setelah beberapa kali mulai curiga dan langsung saya blokir," ujarnya menambahkan.

Tak hanya Maksus yang mengalami kejadian tak senonoh dari para kaum gay di ibu kota dan beberapa daerah lainnya. Cerita-cerita driver ojol kemudian banyak muncul di Twitter, TikTok, Instagram dan Facebook.

Baru-baru ini viral sebuah video seorang driver ojol yang membawa penumpang gay yang diunggah di akun TikTok @KangErik97. Pria tersebut membalas video salah satu ojol yang mengeluh akan tingkah para LGBT saat naik ojol.

Driver ojol tersebut pun mengatakan, jika dirinya pernah mendapat pesanan di jam 11 malam untuk mengantarkan seorang pria bertubuh kekar yang baru selesai nge-gym. Awalnya, dia tidak mengira jika pria tersebut adalah seorang gay.

"Jadi itu jam 11 malam gue nganterin sewa yang baru pulang dari ngegym, badannya tuh berorot, gue nggak ngeh kalo dia tuh 'begitu'," ungkapnya di akun @KagErik97 dikutip Republika pada Kamis (13/7/2023).

Namun, saat di jalan ia mendapatkan perlakuan tidak senonoh, yakni "anunya" dipegang oleh si penumpang. Ia pun semula tak menghiraukan hal tersebut lantaran ingin segera pulang.

Twitter maspim @maspimen juga menceritakan mengalami pelecehan seksual oleh salah satu penumpang laki-laki berorientasi gay. Kejadian diduga pada 10 Juli sore lalu.

Dia mengalami kejadian serupa dengan pemilik akun TikTok @KangErik97. Saat perjalanan mengantar penumpang, driver ojol terganggu akibat alat kelaminnya diraba.

"Kalo boleh memilih, gw lebih pilih penumpang wanita aja. Bukan apa2. biar ada jaminan kalo penumpang gue bukan homo,” tulis keterangan dalam postingan di akun tersebut @maspimen.

“Gw berani ngelawan, tapi driver di luar sana bisa jadi ga berkutik dilecehkan. Lucunya, Gojek ga nyediain alasan ‘pelecehan seksua;’ di halaman penilaian driver,” tulisnya lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement