REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pertemuan dirinya dengan Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo merupakan hal yang lumrah dan terkait dengan tugasnya sebagai Menteri BUMN. Erick menyampaikan, dorongan sejumlah partai politik seperti PAN yang gencar menyandingkan dirinya dengan Prabowo dan Ganjar merupakan keputusan PAN.
"PAN mendorong tidak hanya ke Pak Prabowo, tapi juga ke Pak Ganjar. Itu kan konteksnya PAN, bukan saya, ya tentu kita hanya menunggu saja mana yang terbaik," ujar Erick usai menghadiri Festival Hijriah Republika di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Namun, Erick sendiri mengaku, menyelesaikan sejumlah tugas di depan mata, baik mempersiapkan Piala Dunia U-17 maupun konsolidasi BUMN. Erick menilai pembicaraan mengenai kontestasi politik masih terlalu dini.
"Kalau diajak diskusi memang selama ini saya ada komunikasi dengan Pak Ganjar dan Pak Prabowo, mungkin sebulan sekali, kadang-kadang dua bulan sekali, saya rasa hal yang lumrah," ucap Erick.
Erick menyampaikan keputusan tentang pilpres sendiri merupakan domain dari partai politik. Oleh karena itu, Erick memilih tetap fokus menyelesaikan tugas yang tengah diembannya, baik di BUMN maupun PSSI.
"Ketika kita bicara cawapres itu perlu ada konsolidasi partai dan saya rasa terlalu ini pada saat ini. Hari ini pun saya rasa survei-survei itu masih banyak di capres bukan cawapres, jadi jangan menjadi euforia yang justru kita tidak bekerja, bahkan melupakan jangka pendek pekerjaan-pekerjaan yang memang perlu penyelesaian," kata Erick.