REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon koridor 2 di Kota Cirebon, resmi beroperasi. Masyarakat bisa menggunakan bus tersebut untuk menjangkau sejumlah lokasi.
Adapun rute BRT Trans Cirebon adalah Terminal Harjamukti – Jalan Jendral Ahmad Yani – Jalan Kanggraksan – Jalan Jendral Sudirman – Jalan Angkasa Raya – Jalan Katiasa – Jalan Pramuka – U turn Jalan Pramuka (Cadas ngampar) – Jalan Angkasa – Jalan Angkasa Raya – Jalan Jendral Sudirman – Jalan Kalitanjung – Jalan Evakuasi – Jalan Brigjen Dharsono (By Pass) – Jalan Pemuda – Jalan DR. Cipto MK – Jalan Tentara Pelajar – Jalan Sukalila Selatan – Jalan Siliwangi – Jalan Veteran – Jalan Sisingamangaraja – Jalan Benteng – Jalan Merdeka – Jalan Pulasaren – Jalan Kutagara – Jalan Pangeran Drajat – Jalan Rajawali Raya – Jalan Jendral Ahmad Yani dan kembali ke Terminal Harjamukti.
‘’Di koridor 2 ini dioperasikan tiga armada,’’ ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, Andi Armawan, Kamis (20/7/2023).
Operasional BRT Trans Cirebon Koridor 2 itu diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, seusai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-654 Cirebon, Rabu (19/7/2023).
BRT Trans Cirebon beroperasi dari pukul 06.00-18.00 WIB. Bagi masyarakat yang ingin naik BRT Trans Cirebon, bisa di halte atau bus stop yang tersedia. Durasi kedatangan bus satu dengan yang lain sekitar 40 menit.
Ada lima halte dan 30 bus stop yang tersebar di jalur BRT Trans Cirebon. ‘’BRT Trans Cirebon menempuh jarak 30 kilometer melintasi selatan Kota Cirebon sampai ke pusat kota,’’ jelas Andi.
Andi mengungkapkan, selama masa uji coba BRT Trans Cirebon pada 19 - 23 Juli 2023, pengelola masih masih menggratiskan ongkos. Setelah tanggal tersebut, akan dikenakan tariff. Untuk masyarakat umum, tarifnya sebesar Rp. 5.000 dan pelajar Rp. 3.000.
‘’Sekarang kami gratiskan dulu. Tapi meskipun nanti bayar, tarifnya sangat terjangkau,’’ kata Andi.
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, berharap BRT Trans Cirebon bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Sehingga, kemacetan bisa diminimalisasi karena volume kendaraan yang melintas di Kota Cirebon diharapkan menurun.
‘’Jika masyarakat memanfaatkan BRT Trans Cirebon dengan baik, maka diharapkan dapat mengurangi potensi kemacetan di Kota Cirebon,’’ kata Azis.