Kamis 03 Aug 2023 00:05 WIB

Golkar tak Dukung Anies Baswedan, tapi Bimbang ke Prabowo atau Ganjar

Airlangga menilai kerja sama dengan partai lain justru diperlukan agar Golkar.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
38 Ketua DPD Partai Golkar menolak isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk mengganti Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum Partai Golkar dalam forum silaturahmi di Nusa Dua, Bali, Ahad (30/7/2023).
Foto: Dok. Partai Golkar
38 Ketua DPD Partai Golkar menolak isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk mengganti Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum Partai Golkar dalam forum silaturahmi di Nusa Dua, Bali, Ahad (30/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar hanya akan memberikan dukungannya kepada bakal calon presiden dari Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto atau dari PDIP yakni Ganjar Pranowo. Golkar, tidak akan mendukung Anies Baswedan.

"Itu sangat benar," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan,  di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Saat kembali ditanya wartawan, Airlangga pun memastikan tidak akan mendukung Anies Baswedan. "Benar," ucapnya.

Airlangga juga kembali memberikan tanggapannya terkait pernyataan Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla yang menyebut Golkar terlalu bergantung pada penguasa dalam kebijakan politiknya. Menurutnya, Golkar merupakan partai yang besar yang juga memiliki langkah sendiri.

"Golkar itu organisasi dan partai besar. Ya tentu kita punya langkah-langkah sendiri. Terimakasih. Selamat sore. Tunggu dari Golkar," kata dia.

Dia pun menjelaskan, langkah yang dimaksud tersebut yakni langkah terakhir Partai Golkar dalam menentukan arah politiknya. "Langkah chapter terakhir. Sekarang udah masuk chapter terakhir," ujarnya.

Sebelumnya, Airlangga menilai kerja sama dengan partai lain justru diperlukan agar Golkar bisa maju dalam pemilihan presiden. Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan Mantan Ketua Umum Partai Golkar 2004-2009 Jusuf Kalla yang meminta agar Golkar bisa menjadi partai yang mandiri dan tidak terlalu bergantung pada koalisinya dalam mengambil langkah politik.

“Kerja sama selalu diperlukan karena Golkar butuh kerja sama partai untuk maju dalam pemilihan presiden,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Lebih lanjut, Airlangga juga menyebut bahwa seluruh senior Partai Golkar menolak penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk menggeser posisinya dari jabatan ketua umum. Penolakan tersebut juga disampaikan Jusuf Kalla.

“Ya seluruh pengurus Golkar, DPD 1 menolak munaslub, jadi seluruh senior menolak munaslub,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement