REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaam (Disparbud) Kabupaten Bogor akan melakukan investigasi terhadap dugaan pungli di pemandian air panas belerang Tirta Seyaga, Jl Raya Gunung Kapur, Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Aksi dugaan pungli ini disampaikan oleh akun Twitter @yunushusein. Dalam cuitannya, ia bercerita pada Ahad (30/7/2023) baru saja berkunjung ke tempat pemandian air panas di Tirta Sayoga, Gunung Sindur Bogor.
Sepulangnya dari objek wisata tersebut, Yunus Husein diminta uang parkir tergantung kebijaksanaan pengunjung tanpa tiket retribusi parkir. Hal ini, menurutnya, dianggap kurang menyenangkan dan bisa menyebabkan pengunjung enggan berkunjung lagi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Disparbud Kabupaten Bogor, Deni Humaedi, akan melakukan investigasi. Dia mengatakan, diduga yang dimaksud dalam cuitan tersebut adalah objek wisata Pemandian Air Panas Tirta Sayaga, Jalan Raya Gunung Kapur, Desa Ciseeng, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pariwisata Kabupaten Bogor, PT Sayaga Wisata Bogor.
“Kalau pemandian air panas Ciseeng, itu dikelola oleh BUMD PT Sayaga. Kita investigasi dulu ya, yang dikeluhkan itu siapa yang mungut (pungli)? PT Sayaga atau masyarakat,” kata Deni kepada Republika melalui telepon selulernya, Rabu (2/8/2023).
Tak hanya terkait pungli, Yunus Husein juga mengeluhkan terkait objek wisata ini dikelola dengan kurang profesional. Dengan kondisi pengunjung sepi pada akhir pekan, namun juga diduga karena ia datang pada akhir bulan.
Untuk bisa berendam air panas, masih dalam cuitannya, pengunjung harus membayar tiga kali untuk parkir Rp 15 ribu, masuk objek wisata Rp 15 ribu, dan berendam di air panas Rp 20 ribu atau Rp 100 ribu tergantung pilihan. Ia juga mengeluhkan perihal makanan yang dijual di sana kurang lengkap dan sedikit di atas harga pasar.
Dalam akun Instagram Pemandian Air Panas Tirta Sayaga (@tirtasayaga), dicantumkan harga tiket masuk (HTM) sebesar Rp 15 ribu. Kemudian pemandian air panas yang mengandung belerang, kapur, dan garam ini berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 125 ribu. Ada juga fasilitas wahana bermain dibanderol seharga Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu.
Merespon keluhan itu, Deni pun berterima kasih dan menilainya sebagai masukan. Namun, dia akan lebih dulu melakukan investigasi terhadap dugaan aksi pungli yang membuat pengunjung tidak nyaman.
“Terima kasih masukannya kepada siapapun. Saya mau investigasi, apakah itu yang dilakukan oleh PT Sayaga atau oleh masyarakat dan untuk siapa? Nanti saya lanjut ya,” ucapnya.