Sabtu 26 Aug 2023 12:39 WIB

PKS: Paloh dan SBY Beri Bekal Anies Terkait Strategi Pemenangan Pilpres 2024

PKS, Nasdem, dan Demokrat tak lagi mempermasalahkan nama cawapres Anies.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Calon Presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (tengah) bersama tim delapan yakni Ketua Pemenangan Pemilu partai Nasdem Sugeng Suparwoto (ketiga kiri) Ketua DPP Nasdem Willy Aditya (keempat kiri) Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya (keempat kanan), Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman (ketiga kanan) dan eks Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan) berfoto bersama sebelum menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (5/5/2023). Dalam konferensi pers tersebut, Capres Anies Baswedan bersama tim delapan menyampaikan terkait proses KPP dalam menentukan nama bakal Calon Wakil Presiden (cawapres).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon Presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (tengah) bersama tim delapan yakni Ketua Pemenangan Pemilu partai Nasdem Sugeng Suparwoto (ketiga kiri) Ketua DPP Nasdem Willy Aditya (keempat kiri) Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya (keempat kanan), Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman (ketiga kanan) dan eks Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan) berfoto bersama sebelum menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (5/5/2023). Dalam konferensi pers tersebut, Capres Anies Baswedan bersama tim delapan menyampaikan terkait proses KPP dalam menentukan nama bakal Calon Wakil Presiden (cawapres).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Mohamad Sohibul Iman mengatakan, Anies Rasyid Baswedan mendapatkan bekal terkait strategi pemenangan untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Masukan tersebut didapatkan dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Adapun pada Sabtu (28/8/2023) pukul 06.00 WIB, Anies juga akan menemui Ketua Majelis Syura PKS, Habib Salim Segaf Al Jufri. Pertemuan tersebut juga dalam rangka memperkaya bekalnya untuk menghadapi kontestasi nasional.

"Artinya, kita bertemu dengan para pimpinan tertinggi partai-partai itu? Nah kita ingin mendapatkan insight, mendapatkan semacam pengalaman mereka untuk bekal kita.  Tadi Pak Anies juga sudah sampaikan bahwa dalam pertemuan tadi itu Pak SBY juga berbicara tentang strategi ke depan, harus seperti apa gitu," ujar Sohibul ketika ingin meninggalkan kediaman SBY di Kabupaten Bogor, Jumat (25/8/2023) malam

"Jadi kita betul-betul sudah melihat ke depan," sambungnya.

PKS bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat juga tak lagi mempermasalahkan nama bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Anies. Sebab, ketiga partai menghormati betul piagam deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Dan Pak Anies-lah nanti yang akan menyampaikan, mengumumkan kapannya, ya beliau, tetapi tentu beliau mendapatkan masukan, pengayaan-pengayaan dari para pimpinan tertinggi partai itu," ujar Sohibul.

Diketahui, Anies bersama Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan berkunjung ke kediaman SBY pada Jumat (25/8/2023) malam. Salah satu poin yang langsung disampaikannya usai pertemuan tertutup tersebut adalah solidnya Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

Dalam pertemuan tersebut, Partai Nasdem diwakili oleh Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto dan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni. Partai Demokrat diwakili oleh Teuku Riefky Harsya dan Iftitah. Sedangkan PKS diwakili oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman dan Ketua DPP PKS Almuzzammil Yusuf.

"Ini adalah bagian dari musyawarah yang kita lakukan, semangat kebersamaan, keguyuban yang ada pada Koalisi Perubahan untuk Persatuan," ujar Anies.

Pertemuan Anies, SBY, dan Tim 8 Koalisi Perubahan dimulai pada pukul 19.30 hingga 22.35 WIB. Dalam pertemuan tertutup selama sekira tiga jam itu, Anies juga menerima nasehat-nasehat dari Presiden ke-6 Republik Indonesia.

"Tadi, Bapak SBY yang sudah memiliki pengalaman memenangkan pilpres dua kali, memimpin pemerintahan 10 tahun, memberikan kepada kita wisdom, knowledge, pengalaman yang amat kaya, yang tadi kami semua mencatat dengan amat serius," ujar Anies.

"Beliau juga memberikan kepada kita semua beberapa catatan-catatan yang perlu menjadi perhatian yang terkait dengan kondisi terkini," sambung mantan gubernur DKI Jakarta itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement