REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Salah satu ibu bayi tertukar di Bogor, Dian Prihatini (33 tahun), sempat merasa terguncang dan pingsan usai pengumuman hasil tes DNA silang. Dia tak menyangka bahwa putra pertamanya itu tertukar selama setahun lamanya.
“Shock (terguncang), pasti shock. Jujur saya sampai pingsan. Karena saya tidak nyangka kok benar ternyata ada kejadian seperti ini ke saya,” kata Dian, Jumat (1/9/2023).
Dia mengaku, pada awalnya tidak percaya bahwa bayinya tertukar dengan bayi Siti Mauliah (37). Sebab, dia merasa, tidak ada perbedaan dan kejanggalan dari bayi yang dibawanya sejak pulang dari rumah sakit pada Juli 2022.
“Ternyata bayi saya sebenarnya itu. Kita nggak nyangka. Ternyata yang harusnya dikasih tanggal 20 Juli 2022 itu, harusnya bayi saya. Bukan bayinya Bu Siti,” ucapnya.
Tak hanya itu, Dian sempat bingung dan khawatir untuk memberitahu ibunya bahwa cucu kesayangannya itu tertukar. Meski akhirnya menerima, sang nenek sempat tidak percaya bahwa hal ini menimpa cucunya.
“Mamah bilangnya ‘mamah namanya cucu pasti sayang, nggak mungkin nggak sayang. Cuma kok bisa sampai kayak gini? Nggak nyangka’,” kata Dian mengulang ucapan ibunya.
Diketahui, pada 24 Agustus 2023, Polres Bogor mengumumkan bahwa dua bayi berinisial GL (1) dan GB (1) telah tertukar sejak tahun lalu di RS Sentosa Bogor. Hasilnya, GL merupakan anak kandung Dian, sedangkan GB merupakan anak kandung Siti.
“Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri, di mana ditemukan memang fix 99,9 persen berdasarkan data yang diberikan Kapuslabfor bahwa anak tersebut memang tertukar,” kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, Jumat (24/8/2023).
Saat ini, kebenaran bayi tertukar ini sudah terkuak. Siti dan Dian bersama para kuasa hukumnya pun telah melaporkan RS Sentosa ke Polres Bogor.