Kamis 21 Sep 2023 18:47 WIB

12.830 Orang Pecahkan Rekor Dunia, Peserta Terbanyak Minum Herbal

Jamu Purwoceng tidak kalah dengan ginseng dari negara Korea dan Malaysia.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Fadjry Djufri Kabalitbang Kementan
Foto: Humas Kementan
Fadjry Djufri Kabalitbang Kementan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Belasan ribu masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya menghadiri kegiatan minum jamu bersama secara luring dan daring di Lapangan BB Biogen, Komplek Cimanggu, Kota Bogor. Kegiatan ini juga berhasil mencetak rekor dunia dengan meraih Piagam Penghargaan MURI, untuk kategori meminum jamu terbanyak dan serentak di 33 Provinsi Indonesa.

Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian (Kementan), Fadjry Jufri, menyampaikan pemecahan rekor MURI ini dihadiri masyarakat sebanyak 10.794 orang secara luring, dan secara daring di seluruh provinsi sebanyak 2.144. Sehingga, total yang hadir mencapai kurang lebih 12.830.

Kegiatan minum jamu tersebut, merupakan rangkaian puncak satu tahun berdirinya BSIP Kementan sejak lahirnya Peraturan Presiden no 117 tahun 2021. Menurut Fadjry, jenis jamu di Indonesia sebenarnya ada banyak.

“Jamu sebenarnya banyak, tadi Pak Menteri Pertanian mengarahkan untuk hilirisasi. Kita ada 500-an produk jamu yang sudah kita olah jadi produk, minuman, dan lain-lain,” kata Fadjry kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).

Saat ini, kata dia, ada jenis jamu Purwoceng yang menurutnya tidak kalah dengan ginseng dari negara Korea dan Malaysia. Namun Purwoceng itu hanya ada di Dieng, Jawa Tengah.

“Memang hanya tumbuh di sana. Kita sedang coba kembangkan, di daerah provinsi lain,” ucapnya.

Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, mengapresiasi hilirisasi dan gerakan minum herbal yang diinisiasi jajaran BSIP Kementan. Bagi Ingrid, hilirisasi sekaligus pembinaan UMKM ini merupakan langkah tepat dalam menumbuhkembangkan produk herbal siap ekspor. 

“Bagus sekali kalau Kementan membina umkm itu baik sekali. Jadi masyarakat umkm bisa lebih mendapat bimbingan. Termasuk bimbingan teknis dari mulai simplisia serbuk sampai membantu terstandarisasi untuk ekspor. Nah ini kalau bisa dilakukan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.

Inggrid mengatakan, selama ini herbal mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga seseorang mampu terbebas dari penyakit. Selain itu bisa juga meningkatkan vitalitas, kecantikan sampai pencegah penyakit infeksi.

“Jadi sangat bermanfaat sekali herbal untuk tubuh kita. Bisa memelihara kebugaran, vitalitas kecantikan dan membantu mencegah penyakit infeksi dan kronik degeneratif,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement