Sabtu 23 Sep 2023 18:35 WIB

Pemkot Bandung Gelar Tukar Sampah Jadi Sembako

Warga yang sudah menyetorkan sampah akan mendapatkan voucher sesuai jumlah rupiah.

Antusiasme masyarakat Kota Bandung untuk menukarkan sampah menjadi kupon sembako cukup tinggi.
Foto: Antara
Antusiasme masyarakat Kota Bandung untuk menukarkan sampah menjadi kupon sembako cukup tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung menggelar kegiatan menukar sampah anorganik dengan sembako hingga pakaian. Kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-213 Kota Bandung (HJKB) di Balai Kota, Sabtu.

"Jadi ini dalam rangka hari jadi Kota Bandung, warga membawa sampah sesuai dengan katalog yang ada di bank sampah, kemudian warga yang sudah menyetorkan ini (sampah) akan mendapatkan voucher sesuai dengan jumlah rupiah yang sudah ditukar," kata Direktur Bank Sampah Induk Kota Bandung Elis Solihat di Balai Kota, Bandung, Sabtu.

Dia menjelaskan, berbagai jenis sampah anorganik yang bisa ditampung antara lain, sampah kertas, plastik, botol kaca maupun plastik, karton dus, hingga besi logam yang akan ditukarkan kupon senilai Rp 5.000 sesuai jumlah nilai sampah yang telah ditimbang.

Sejak dibuka pada pukul 08.00 WIB, Elis mengatakan, antusiasme masyarakat Kota Bandung untuk menukarkan sampah menjadi kupon sembako cukup tinggi dan pihaknya mencatat sudah sekitar 1,2 tonase sampah yang berhasil dikumpulkan.

“Yang antre dari pagi sudah ada ratusan orang, sekarang tiga sampai mobil bak sudah mulai diangkutin,” kata dia.

Selain itu, kata dia keuntungan masyarakat menukarkan sampah di kegiatan yang digelar oleh Pemkot Bandung setahun sekali ini yakni nilai jual sampah lebih tinggi dibanding menukar di tempat lain dan bisa ditukar juga dengan berbagai pakaian maupun sembako.

“Di sini keuntungannya selain harganya lebih tinggi dari yang biasanya, kemudian bisa juga ditukarkan di gerai-gerai pakaian dengan harga yang murah dan tentunya masih bagus,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudy Prayudi mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyadari masyarakat pentingnya untuk bisa memilah dan mendaur ulang sampah rumah tangga.

“Nah ini untuk merangsang masyarakat mau untuk memilah sampah yang masih bernilai itu setidaknya bisa mereka pisahkan dan itu menjadi ada nilai manfaat berupa misalkan tukar menjadi sembako, tukar menjadi beli pakaian dan lain-lain,” kata Dudy.

Dudy berharap, kegiatan tersebut menjadi momentum masyarakat di tengah kedaruratan sampah di Kota Bandung untuk lebih bisa memilah sampah agar fenomena Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang terjadi di sejumlah Kota Bandung tidak membludak akibat sampah organik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement