Senin 20 Nov 2023 00:45 WIB

Anies Ditolak Isi Seminar di UGM, Ini Kata Pengamat

Mestinya kampus menjadi member kebebasan akademik yang harus dijaga. 

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Pengamat Politik Ujang Komarudin memberikan paparan ketika menjadi narasumber dalam sebuah diskusi di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Foto: Prayogi/Republika.
Pengamat Politik Ujang Komarudin memberikan paparan ketika menjadi narasumber dalam sebuah diskusi di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, dunia kampus sebaiknya memberikan kesempatan bagi calon presiden maupun calon wakil presiden menyampaikan ide maupun gagasannya terkait persoalan isu-isu besar di Indonesia. Ujang menyampaikan, hal ini agar masyarakat mengetahui gagasan tiap-tiap kandidat.

Pernyataan ujang ini berkaitan dengan batal hadirnya calon Presiden Anies Baswedan sebagai pembicara di Indonesia Future Stadium Generale di Auditorium Magister Manajemen (MM) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/11/2023) karena tidak diizinkan pihak Rektorat UGM. 

"Mestinya saya melihat ya, tidak boleh dihalang-halangi, biarkan saja apa namanya Anies menyampaikan ide dan gagasan terkait dengan tadi pada kolaborasi tadi. Mestinya kampus menjadi member kebebasan akademik yang harus dijaga yang mestinya mengizinkan Anies," ujar Ujang dalam keterangannya, Ahad (19/11/2023).

Ujang melanjutkan, jika pihak UGM menilai acara tersebut lekat dengan kampanye, maka sebaiknya juga diundang berikutnya calon presiden lainnya baik Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo. Hal ini untuk memberikan keadilan bagi seluruh kandidat dalam menyampaikan pandangannya terkait berbagai isu.

"Maka ya harus diundang juga capres yang lain, Prabowo dan Ganjar juga agar kampus juga terkesan baik terkesan bagus atau positif karena mengundang semua capres tapi kalau Hanya mengundang Anies, yang lain tidak diundang, ini juga menjadi persoalan," ujarnya.

Selain itu, pihak kampus kata Ujang, juga bisa menekankan kepada penyelenggara agar selama acara tidak ada ajakan untuk memilih kandidat.

"Jadi walaupun tadi khawatir ada lekat dengan kampanye, ya kalau misalkan ada nomornya, ada ajakan, baru itu tidak boleh dan ditindak. Mestinya  kampus menjadi member kebebasan akademik ya harus dijaga,  penyampaian ide dan gagasan di kampus juga harus dibuka tetapi di saat yang sama juga tadi juga panitia mengundang juga capres yang lain jangan hanya Anies itu yg harus dilakukan oleh kampus," ujarnya.

Calon Presiden Anies Baswedan batal hadir sebagai pembicara di Indonesia Future Stadium Generale di Auditorium Magister Manajemen (MM) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/11/2023). Batal hadirnya Anies diisukan karena ada intervensi dari pihak Rektorat UGM. 

Namun pihak UGM membantah hal tersebut. Koordinator bidang Hubungan Masyarakat Sekretariat UGM Dina Kariodimedjo mengatakan kegiatan tersebut bukanlah acara UGM. "Acara tersebut bukan acara UGM dan MM hanya dipinjam tempatnya," kata Dina.

Sebelumnya beredar tangkapan layar dalam sebuah akun X @UGM_FESS berisi percakapan antara panitia dengan pihak yang diduga rektorat. Isi pesan tersebut menyatakan bahwa pihak rektorat akan membatalkan seminar tersebut jika dihadiri Anies.

"Mas.. benar ini Anies Baswedan akan datang.. jika datang sesuai anjuran perintah dari Rektor UGM. Terpaksa Seminar harus dibatalkan," bunyi pesan dalam percakapan tersebut. 

Dalam percakapan tersebut juga disebutkan bahwa orang yang diduga pihak rektorat tersebut bernama Wija. Pihak yang disebut-sebut rektorat tersebut kembali menegaskan kepada panitia untuk memastikan hadir tidaknya Anies dalam acara terssbut. Dirinya juga menyebut juga sudah dihubungi Polda DIY terkait rencana kehadiran Anies di acara tersebut.

"Ya dipastikan Anies datang tidak, jika datang terpaksa Seminar dibatalkan karena kami sudah dihubungi dari Polda DIY juga," bunyi percakapan tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement