Senin 27 Nov 2023 16:16 WIB

Bey Machmudin Ajak Masyarakat Teladani Pahlawan nasional KH Abdul Chalim

KH Abdul Chalim tetap hidup sederhana dengan mengutamakan kepentingan bangsa

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin (ketiga kiri) beserta jajaran menghadiri Deklarasi Damai Relawan Capres Cawapres Pemilu 2024 di GOR Saparua, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/11/2023). Deklarasi yang diinisiasi oleh Komite Intelijen Daerah (KOMIDA) tersebut mengusung tema Jabar Akur (Aman, Kondusif dan Rukun), serta dihadiri oleh relawan dari tiga pasangan capres-cawapres. Deklarasi tersebut bertujuan untuk menjalin kesepahaman dalam menjaga dan menciptakan kondisi daerah tetap aman, serta kondusif selama pelaksanaan hingga berakhirnya masa Pemilu 2024.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin (ketiga kiri) beserta jajaran menghadiri Deklarasi Damai Relawan Capres Cawapres Pemilu 2024 di GOR Saparua, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/11/2023). Deklarasi yang diinisiasi oleh Komite Intelijen Daerah (KOMIDA) tersebut mengusung tema Jabar Akur (Aman, Kondusif dan Rukun), serta dihadiri oleh relawan dari tiga pasangan capres-cawapres. Deklarasi tersebut bertujuan untuk menjalin kesepahaman dalam menjaga dan menciptakan kondisi daerah tetap aman, serta kondusif selama pelaksanaan hingga berakhirnya masa Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin membuka acara sarasehan silaturahmi keluarga Pahlawan Nasional KH Abdul Chalim (Alm) di El Hotel, Kota Bandung, Senin (27/11/2023).

KH Abdul Chalim ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2023 pada 6 November 2023.

"Pak KH. Abdul Chalim ini menjadi pahlawan nasional di tahun ini, dan beliau menjadi pahlawan nasional ke-14 dari Jabar," ujar Bey.

Bey mengajak masyarakat untuk meneladani KH Abdul Chalim yang rendah hati dan sederhana. Menurutnya, meski sudah berjuang sejak usia muda dan banyak disegani, KH Abdul Chalim tetap hidup sederhana dengan mengutamakan kepentingan bangsa. 

"Beliau sudah berjuang sejak muda dan sangat disegani dan dihormati, di mana dalam usia muda beliau sudah sejajar dengan kiai-kiai besar lainnya," katanya. 

"Pahlawan itu rela berkorban dan juga sudah pasti hidupnya sederhana, karena semuanya diabdikan kepada negara untuk perjuangan merebut kemerdekaan," imbuhnya. 

KH Abdul Chalim merupakan sosok ulama asal Kabupaten Majalengka yang kiprah perjuangannya mampu membangun komunikasi efektif di antara para ulama di Jawa dan Madura. Termasuk, dalam konsolidasi gagasan sehingga terbentuk Komite Hijaz, yang kini menjadi organisasi Nahdlatul Ulama (NU). 

Selain itu, Bey yang juga merupakan pembina kerohanian organisasi semi militer Hizbullah, pendiri Hizbullah untuk wilayah Majalengka dan Cirebon, serta pejuang Hizbullah di berbagai medan pertempuran, mulai dari Majalengka, Cirebon, hingga Surabaya. Kiprah perjuangan KH Abdul Chalim juga sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS RI). 

Bey mengatakan, komitmen Pemda Provinsi Jabar dalam melestarikan nilai-nilai kejuangan dan kepahlawanan ditunjukkan dengan dibentuknya Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD). 

Tim ini bertugas melakukan penelitian, pengkajian, dan memberikan saran serta pertimbangan kepada Gubernur Jawa Barat terhadap calon pahlawan nasional yang akan diusulkan ke pemerintah pusat. 

"Di Jabar memang banyak tokoh yang kami kira mampu dan layak menjadi pahlawan nasional," kata Bey. 

Menurut Bey, ada tim TP2GD yang akan menjaring. Pemprov Jabar, tentunya tidak asal juga memberikan alasan, jadi betul-betul yang memang layak menjadi pahlawan nasional dan juga memberikan kontribusi besar kepada Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement